Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja penyaluran kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) pada 2022 diproyeksikan mampu melampaui raihan positif pada tahun lalu.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Amin Nurdin, mengatakan kredit BPD diperkirakan tumbuh seiring terkendalinya Covid-19 dan pemulihan kondisi ekonomi, khususnya UMKM yang menjadi pangsa pasar terbesar bagi BPD.
Tahun lalu, BPD mampu meraih hasil positif tercermin dari pertumbuhan kredit yang melampaui capaian industri. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit BPD tumbuh 7,45 persen secara tahunan menjadi Rp521,14 triliun
“Pertumbuhan kredit BPD akan lebih baik dari tahun 2021, mungkin bisa di angka 9 persen sampai dengan 10 persen secara umum,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (10/2/2022).
Menurut Amin, selain kredit konsumtif, investasi, dan modal kerja, Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga mampu memberikan kontribusi positif terhadap laju pertumbuhan kredit di beberapa BPD.
Selain pertumbuhan kredit, aset BPD turut mengalami peningkatan sebesar 5,50 persen menjadi Rp877,36 triliun per Oktober 2021. Raihan pada periode tersebut juga melampaui pertumbuhan industri, yakni 3,24 persen.
Amin berpendapat bahwa pertumbuhan aset biasanya selaras dengan pertumbuhan kredit. Apabila kredit meningkat, maka aset juga naik.
“Khusus untuk BPD, karena sebagian besar masih ditopang oleh kredit untuk ASN [Aparatur Sipil Negara], maka tingkat pertumbuhan relatif terjaga dengan baik meski ada beberapa kredit investasi dan modal kerja yang tumbuh di beberapa BPD. Hal ini juga memengaruhi besaran tumbuhnya kredit dan aset beberapa BPD secara umum,” pungkasnya.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), misalnya, siap melakukan aksi korporasi berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue pada kuartal I/2022.
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, mengatakan aksi korporasi tersebut bertujuan mendukung ekspansi kredit perseroan pada tahun ini. Menurutnya, aksi tersebut menjadi langkah tepat guna memperkuat permodalan, sehingga dapat mendorong ekspansi kredit perseroan.
Yuddy menuturkan perseroan akan melepas saham baru maksimal sebanyak 925 juta lembar saham seri B atau setara 9,40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Rencana aksi korporasi ini telah disetujui dalam RUPS Tahunan, 6 April 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel