Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi pandemi yang mengharuskan orang berada di rumah lebih lama menjadi peluang bagi penawaran investasi berisiko tinggi dengan imbal hasil tinggi (high risk high return).
Tren pergeseran dana investasi ke instrumen lebih berisiko pun menjadi salah satu penekan tingkat dana kelolaan (asset under management/AUM) di sejumlah perusahaan manajer investasi.
Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy menjelaskan salah satu penyebab penurunan dana kelolaan industri reksa dana pada 2021 atau tahun kedua pandemi adalah tren pergeseran alokasi investasi ke aset-aset yang lebih berisiko seperti instrumen keuangan digital.