Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan peringkat sovereign credit rating Indonesia pada peringkat Baa2 atau layak investasi dengan outlook stabil.
Macroeconomy Analyst Bank Danamon Irman Faiz menilai peringkat yang disematkan Moody's kepada Indonesia merupakan bentuk kredibilitas dalam menjaga level utang dan keberlangsungan fiskal yang baik.
"Artinya aset domestik terutama surat utang pemerintah masih sangat bagus untuk menjadi penempatan aset bagi investor asing ditengah ketidakpastian dari [pandemi] Covid-19," jelasnya kepada Bisnis, Sabtu (12/2/2022).
Menurut Irman, pengaruh rating Moody's kepada Indonesia bisa menjadi sentimen yang baik atau positif untuk rupiah. Kendati demikian, dia melihat dampaknya tidak akan terlalu besar di tengah percepatan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) dan pemulihan ekonomi domestik yang mendorong impor.
Selain itu, beberapa negara berkembang lain turut mendapatkan rating invesment grade dengan outlook stabil. Namun, ini menjadi sinyl bahwa Indonesia masih kredibel di level investor global dan akan memberikan kemudahan yang lebih untuk fundraising dari investor asing untuk surat utang domestik.
Untuk mempertahankan rating tersebut, Irman menilai otoritas perlu menjaga sisi fundamental ekonomi. Hal yang bisa dilakukan, tambah Irman, adalah dengan mengembalikan defisit fiskal sesuai dengan komitmen yakni di bawah 3 persen pada 2023.
"Berarti yang bisa dilakukan lebih kepada komitmen fiskal untuk mengembalikan defisit di bawah 3 persen pada 2023. Disiplin fiskal ini yang akan sangat diperhatikan oleh lembaga rating," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel