Korea Selatan Juga Siap Berikan Dosis Keempat Vaksin Covid-19

Bisnis.com,14 Feb 2022, 20:30 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Warga menunggu dalam barisan untuk tes Covid-19 di lokasi tes yang sementara dibangun di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Rabu (7/7/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Korea Selatan akan mulai memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 bulan ini dan memasok jutaan alat uji rumah tambahan untuk mengurangi kekurangan di tengah lonjakan infeksi Omicron.

Sebagaimana dikonfirmasi pihak berwenang hari ini, lonjakan kasus harian telah mendorong angka kasus harian ke rekor tertinggi sehingga diperlukan dosis keempat. Namun demikian, vaksinasi yang meluas, dengan suntikan booster pertama yang diterima oleh lebih dari 57 persen dari populasi 52 juta penduduk negara itu, telah membantu membatasi kematian dan infeksi serius.

Kelompok berisiko tinggi akan menjadi yang pertama mendapatkan dosis keempat yang pada dasarnya merupakan booster kedua, ujar Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol pada pertemuan tanggapan Covid-19 seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin /(14/2).

"Kami berencana untuk memberikan suntikan keempat kepada mereka yang tinggal di panti jompo dan fasilitas perawatan dan lainnya dengan imunisasi yang menurun, mengingat peningkatan tingginya infeksi baru-baru ini di antara orang berusia 60 atau lebih tua," katanya.

Setidaknya 44,22 juta orang, atau 86,2 persen dari populasi, dianggap telah divaksinasi lengkap.

Sebanyak 54.619 kasus baru kemarin menjadikan penghitungan infeksi menjadi 1.405.246, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA). Sedangkan korban tewas di negara itu naik 21 menjadi 7.102 orang.

Penerima suntikan keempat dilaporkan akan mencakup sekitar 500.000 orang berusia 18 tahun atau lebih yang tinggal atau bekerja di pusat perawatan. Sedangkan 1,3 juta lainnya mereka yang mengalami gangguan kekebalan, kata direktur KDCA Jeong Eun-kyeong.

Selain Jerman dan Israel, Swedia juga merekomendasikan vaksinasi keempat bagi warganya. Ketika varian Omicron menjadi dominan bulan lalu, pemerintah mulai membatasi tes reaksi berantai polimerase (PCR) gratis untuk mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi.

Sedangkan yang lain harus terlebih dahulu melakukan tes antigen cepat dengan menggunakan kit yang dijual di toko, atau ditawarkan secara gratis oleh pusat kesehatan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini