Pelita Samudera Shipping (PSSI) Cetak Rekor Pendapatan US$108,7 Juta di 2021

Bisnis.com,14 Feb 2022, 16:24 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Aktivitas Karyawan Pelita Samudera Shipping/Dok.PSSI.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) meraup pendapatan tertinggi dalam sejarah perseroan untuk Tahun Fiskal 2021 mencapai US$108,7 juta sekalipun masih diadang pandemi Covid-19.

Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengatakan peningkatan pendapatan diraih dengan total volume angkut lebih dari 33,7 juta metrik ton.

Adapun, laba kotor emiten berkode saham PSSI ini tercatat US$35,2 juta, dengan marjin laba kotor 32 persen. Sementara itu, EBITDA perseroan tercatat US$42,1 juta.

“Pertumbuhan laba dan marjin laba kotor berkat kontribusi yang signifikan dari kinerja segmen kapal kargo curah [Mother Vessel, MV] di pasar internasional,” ujar Iriawan dalam siaran pers, Senin (14/2/2022).

Rekor pendapatan usaha pada 2021 serta upaya efisiensi biaya yang berkelanjutan, mampu membawa laba bersih perseroan menembus US$23,585 juta, tertinggi sejak perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2017.

“Meningkatnya laba bersih sekaligus menaikan laba per saham atau earning per share perseroan menjadi Rp63,” jelasnya.

Selain itu, rasio keuangan perseroan sejauh ini juga berada pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar US$22 juta. Rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 23 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 37 persen, ditambah lagi dengan pengurangan kewajiban perseroan sebesar US$10 juta pada Januari 2022.

“PSSI sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan,” imbuh Iriawan.

Di lantai bursa, saham PSSI hari ini terbang 5,42 persen atau naik 22 poin ke 428 kendati dilego asing senilai Rp1,33 miliar. Sepanjang 2022 berjalan, harga saham PSSI naik 6,47 persen. Sementara dalam setahun harganya sudah melonjak 145,98 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini