BI Paparkan Tiga Inisiatif Pembayaran Digital dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi

Bisnis.com,14 Feb 2022, 17:30 WIB
Penulis: Maria Elena
Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang pantai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu (11/7/2020). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan tiga inisiatif dalam mendorong sistem pembayaran digital.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi, juga sejalan dengan tema Presidensi G20 2022 yaitu ‘Recover Together, Recover Stronger’.

Pertama, percepatan konsolidasi industri sistem pembayaran yang terdiri atas perbankan maupun teknologi finansial (tekfin) atau fintech.

“Kedua, pengembangan infrastruktur sistem pembayaran yang terintegrasi, mendukung interoperabilitas dan interkoneksi, dengan inisiatif berupa Standar Open API Pembayaran [SNAP], ekspansi 15 juta pengguna QRIS dan BI-Fast,” katanya, Senin (14/2/2022).

Ketiga, sinergi dan koordinasi yang mencakup elektronifikasi, integrasi transformasi, serta digitalisasi UMKM.

Perry mengatakan, layanan digital banking telah berkembang secara baik dalam menyediakan pembayaran ritel.

Dalam kondisi saat ini, menurutnya, kolaborasi dan aksi bersama antara negara berkembang dan negara maju kian penting sejalan dengan tujuan dari G20.

Di sisi domestik, berbagai strategi akan efektif apabila seluruh pemangku kepentingan bekerja sama melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif.

Hal ini disampaikan Perry pada pembuka sesi bertajuk Inovasi Sistem Pembayaran Digital yang merupakan bagian dari side event rangkaian pertemuan kedua tingkat Deputi Kementrian Keuangan dan Bank Sentral (Finance and Central Bank Deputies Meeting/FCBD) dan pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings/FMCBG) Presidensi G20.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini