BRI (BBRI) dan BNI (BBNI) Menuju Metaverse, Seberapa Menggiurkan Dunia Virtual bagi Bank?

Bisnis.com,14 Feb 2022, 18:31 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Ilustrasi metaverse.

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI mengumumkan ekspansi ke dunia metaverse, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI juga akan melakukan hal serupa. Sejauh ini hanya kedua bank tersebut di Indonesia yang diketahui memiliki strategi masuk ke dunia virtual. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai ekspansi perbankan ke dunia metaverse akan menambah peluang bisnis. Akan tetapi untuk saat ini terbilang belum besar. 

Menurut Amin, peluang yang bisa diraup perbankan dengan masuk ke metaverse adalah dapat merangkul nasabah milenial. Akan tetapi untuk generasi baby boomers, di mana perputaran uang besar masih di sini, masih banyak yang akan enggan mengadopsi teknologi anyar tersebut.

Dia melanjutkan bahwa generasi baby boomers melihat metaverse seperti sebuah gim yang berada di cloud. Dahulu aktivitas penyimpanan data dilakukan di cloud, tetapi saat ini penyimpanan uang dan aktivitas perbankan juga dilakukan di sana. 

Untuk diketahui, Baby boomers adalah sebutan bagi mereka yang lahir di antara tahun 1946-1964. Saat ini generasi baby boomers memiliki usia sekitar 58-76 tahun pada 2022. 

Kendati demikian, perbankan yang masuk ke metaverse telah satu langkah di atas sebuah open banking. 

“Peluang bisnis tetap ada, tetapi seberapa besar? menurut saya tidak [besar] karena segmented. Mungkin ke depan 5–10 tahun iya berpeluang, tetapi dalam waktu dekat untuk BRI dan nasabah BRI yang jumlahnya banyak mungkin ada peluang tetapi belum akan besar,” kata Amin, Senin (14/2/2022). 

Amin juga berpandangan bahwa ekosistem metaverse berpeluang membesar. Akan tetapi bila tidak ada sosialisasi dan ekosistem metaverse tidak berkembang, maka proyek metaverse bank tidak lebih dari proyek mercusuar atau hanya untuk mengejar gengsi dan tidak efektif secara bisnis.

Dia menambahkan sebagai hal yang baru, keamanan data dan perlindungan data nasabah di metaverse juga masih menjadi perdebatan. Meski demikian, dia yakin BRI dan bank lainnya yang terlibat di dalam sana akan melindungi data nasabah sebaik mungkin. 

Adapun selanjutnya langkah BRI dan BNI kemungkinan akan ditiru oleh bank lain. Akan tetapi tidak semua bank memiliki kemampuan serupa. 

“Karena ini berkaitan dengan kekuatan teknologi dan tidak semua bank seragam mengenai metaverse,” kata Amin.

Adapun mengenai perbankan yang belum akan masuk ke dunia metaverse, menurut Amin, disebabkan pertimbangan risiko dan investasi di sumber daya manusia. Perbankan harus memiliki SDM yang memiliki kemampuan dalam mengelola metaverse. 

“Kedua, bicara teknologi untuk bank besar investasi mungkin tidak ada masalah, namun untuk bank yang berpikir dua kali lipat untuk investasi infrastruktur, SOP dan lain sebagainya, itu cukup signifikan karena berhubungan dengan risiko,” kata Amin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini