Kepala Desa di Jatim Diminta Optimalkan Potensi Menjadi Desa Maju & Mandiri

Bisnis.com,15 Feb 2022, 21:18 WIB
Penulis: Peni Widarti
Petani menjemur bawang merah di desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta para kepala desa untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk menjadi desa maju dan mandiri melalui sejumlah program dana desa.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan banyak hal yang dapat dilakukan kepala desa untuk mewujudkan desa maju, mandiri dan sejahtera masyarakatnya dii antaranya melalui beberapa skema yaitu Desa Wisata, Desa Devisa, Desa UMKM, Desa Digital, dan Desa Ekonomi Kreatif.

“Para kepala desa mempunyai peran luar biasa untuk menggerakan seluruh sumber daya yang ada. Karenanya, inovasi dan kreativitas menjadi sangat penting dalam pengelolaan sumber daya di wilayahnya masing-masing,” katanya dalam rilis, Selasa (15/2/2022).

Menurutnya, semangat para kepala desa dalam membangun desanya ini dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga berdampak pada penurunan kemiskinan. Untuk itu, pada Februari diharapkan ada percepatan realisasi program dana desa.

“Inovasi dan kreativitas bisa mendorong kepala desa mampu mengidentifikasi, memetakan dan memaksimalkan potensi-potensi yang ada di desanya,” imbuhnya.

Khofifah pun mengungkapkan bahwa di Jatim sudah terdapat sejumlah desa yang telah menjadi desa maju dan desa mandiri yang sudah berhasil mensejahterakan masyarakat yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan, di antaranya Desa Wisata seperti Desa Pujon Kidul Malang, dan Desa Wedani Gresik sebagai Desa Devisa. 

Sementara dalam perkembangan lain, sejak tahun pertama memimpin Jatim pada 2019, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, mencatatkan realisasi investasi hingga tumbuh 14,2 persen (year on year).

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Jatim di tahun 2019 menyentuh angka Rp58,5 triliun, setelah pada tahun 2018 mencapai Rp51,2 triliun. Tercatat pada tahun 2020 investasi Jatim tumbuh 33,8 persen (yoy) dengan mencatatkan realisasi sebesar Rp78,3 triliun.

Meskipun masa pandemi Covid-19 yang mempengaruhi seluruh sektor kehidupan, namun Khofifah-Emil sukses memelihara tren pertumbuhan investasi tahun berikutnya dengan mencatatkan capaian investasi sebesar Rp79,5 triliun.

Pertumbuhan tersebut diikuti peningkatan peringkat Jatim pada konstelasi "Top 5 Provinsi se-Indonesia" di sektor investasi.

Pada 2018 Jatim menduduki peringkat ke-5, beranjak naik ke urutan empat pada tahun 2019, lalu menjadi peringkat ke-3 pada tahun 2020 dan tahun 2021.

"Dengan segenap keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif yang dipunyai Jatim maka saya sampaikan kepada para investor baik asing maupun dalam negeri, ayo berinvestasi di Jatim karena pasti lebih mudah, efisien, dan menguntungkan," kata Khofifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini