Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan teknologi finansial, PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya di PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (14/2/2022) malam, entitas yang terafiliasi dengan Grup Alibaba ini menambah 1,2 juta saham di BBYB.
Dengan demikian, genggaman Akulaku di Bank Neo Commerce saat ini tercatat sebanyak 2.376072.554 saham atau dari 25,21 persen kepemilikan menjadi 25,22 persen. Perubahan kepemilikan ini terhitung sejak 11 Februari 2022.
Pada tahun ini, Bank Neo Commerce berencana kembali melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT VI) atau rights issue. Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menuturkan, BBYB membidik perolehan dana segar senilai Rp5 triliun.
“Kami dalam waktu dekat akan melakukan rights issue sebesar Rp5 triliun, jadi double dari yang kami lakukan di tahun lalu,” ujar Tjandra pada pekan keempat Januari 2022.
Aksi penambahan modal oleh emiten bank BBYB tersebut akan dilaksanakan pada kuartal II/2022. Semula, aksi korporasi tersebut rencananya digelar pada kuartal I/2022.
“Rencananya kami lakukan di kuartal pertama, tapi karena satu dan lain hal kami mundurkan di awal kuartal II, kemungkinan antara April atau Mei,” pungkasnya.
Dalam aksi tersebut, Tjandra menyebutkan terdapat sejumlah investor atau pemegang saham pengendali BBYB yang berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam right issue perseroan.
Tjandra menambahkan salah satunya adalah ketertarikan dari Grup Provident, investor existing perseroan, untuk mendukung pertumbuhan perseroan. Tjandra pun mengamini komitmen Provident untuk berpartisipasi lagi dalam rights issue terdekat BBYB.
“Salah satu pemegang saham kami adalah Provident Growth. Provident juga sedikit banyak Akulaku dan Gozco, dan memang ada investor-investor existing itu mereka komit untuk ikut lagi rights issue ini,” kata Tjandra.
Sebagai gambaran, Provident memiliki porsi kecil (di bawah 5 persen) kepemilikan di BBYB melalui Provident Growth Fund II GP Ltd yang memiliki 71,81 juta lembar (0,96 persen), dan Provident Advisor Ltd sebanyak 40,71 juta lembar (0,54 persen) per akhir November 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel