Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI melihat adanya kebutuhan insentif dalam mendorong peningkatan pengguna QR antarnegara atau QRIS Cross Border.
SVP Digital Banking Bank Mandiri, Sunarto Xie, mengatakan bahwa dalam perspektif pembeli atau merchant yang terlibat dalam sistem pembayaran tersebut dibutuhkan adanya insentif pajak supaya mendorong lebih banyak pengguna.
“Jika pergi negara lain dan setelah itu kembali lagi ke Indonesia, akan selalu ada tax refund. Bagi merchant itu semua akan tergantung pada tujuan kita. Apakah kita hanya berhenti pada inisiatif pembayaran atau ingin melangkah lebih jauh,” ujarnya dalam Side Event Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya, dengan pemberian insentif pajak, maka akan semakin banyak orang yang akan tergabung dalam sistem pembayaran tersebut. Dengan demikian, hal itu akan mempermudah perbankan dalam menyalurkan pinjaman karena mengetahui profil pembayaran dari publik.
“Di masa lalu, bagaimana Anda ingin memberikan pinjaman kepada seseorang yang tidak dikenal hanya karena mereka berada di luar ekosistem. Sekarang, dengan mengundang mereka ke dalam sistem pembayaran, tidak hanya pemerintah yang memiliki data, tetapi kami [pelaku industri], asosiasi, dan para pemain lain akan memiliki hal yang sama,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa hadirnya QRIS Cross Border akan semakin memudahkan pembayaran lintas negara. BI mencatat bahwa sejauh ini kerja sama telah dilakukan dengan Bank of Thailand dan Bank Negara Malaysia.
Sebagaimana diketahui, uji coba QRIS Cross Border di Thailand telah dilakukan melalui kerja sama dengan Bank of Thailand pada 17 Agustus 2021.
Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menuturkan bahwa saat ini QRIS bisa digunakan di antarbatas yuridiksi, sehingga hal tersebut dinilai menjadi tonggak sejarah dari proses implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.
“Bank Indonesia menyadari pentingnya keterkaitan sistem pembayaran lintas negara dan terus melakukan inisiatif tersebut,” tutur Doni.
Dia juga menambahkan bahwa implementasi QRIS Cross Border adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi serta menjaga stabilitas makroekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel