Mantap! Realisasi Investasi di Luar Jawa 52 Persen, Lebih Tinggi dari Jawa 

Bisnis.com,16 Feb 2022, 18:36 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Foto udara pembangunan lintasan Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, NTB./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2021 menunjukan perkembangan yang sangat baik. Apalagi, realisasi investasi di Luar Jawa lebih tinggi daripada Jawa, masing-masing 52,0 persen dan 48,0 persen.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM Riyatno menyampaikan, pada 2019 realisasi investasi di Luar Jawa masih di bawah Jawa, masing-masing 46,3 persen dan 53,7 persen.

Kemudian pada 2020, terjadi peningkatan dimana realisasi investasi Luar Jawa meningkat menjadi 50,5 persen sedangkan Jawa 49,5 persen. 

"Sejak kuartal III/2020 realisasi investasi di Luar Pulau Jawa selalu lebih besar daripada realisasi investasi di Pulau Jawa. Hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di Luar Pulau Jawa yang masif pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo," ungkap Riyatno dalam dalam Law & Regulation Outlook 2022 yang digelar secara virtual, Rabu (16/2/2022).

Menurutnya, perkembangan ini menjadi tanda telah terjadi keseimbangan antara Jawa dan Luar Jawa. Pasalnya, realisasi investasi di Jawa selalu lebih tinggi daripada Luar Jawa pada periode sebelumnya. 

Dari sisi praktis, Partner Dentons HPRP Erwin Kurnia Winenda mengakui memang beberapa kliennya melakukan investasi di Luar Jawa. Rata-rata menurut kliennya, perizinan di daerah sudah mulai sangat baik terutama untuk proses perizinan. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga sangat membantu dalam melakukan investasi di Luar Jawa.

"Seperti yang Pak Riyatno sampaikan, memang infrastruktur sangat membantu. Beberapa klien kami mengaku bahwa mereka prefer untuk melakukan investasi di Luar Jawa," ungkap Erwin.

Sementara itu, Ekonom Universitas Indonesia Telisa Falianty menambahkan bahwa alasan lain mengapa banyak investasi yang dilakukan di Luar Jawa, adalah karena sektor-sektor pertambangan yang lokasinya kebetulan banyak terkait dengan Luar Jawa.

Jika mengacu pada online single submission (OSS), dia mengatakan investasi itu mendekati juga bahan bakunya.

"Itulah sebabnya kenapa di Sulawesi Tengah, misalkan di Palu, Halmahera, Maluku Utara dan lain sebagainya pengembangan-pengembangan industri di Luar Jawa. Dan memang ini sesuai dengan Nawacita dari Pak Jokowi bahwa membangun dari pinggiran, dimana kita juga harus ada keseimbangan antara Jawa dan Luar Jawa. Jadi ini juga semuanya telah sejalan," kata Telisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini