Rasio Dana Murah BRI (BBRI) Naik jadi 63 Persen, Biaya Dana Lebih Efisien

Bisnis.com,16 Feb 2022, 05:48 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Handayani menyampaikan sambutan pada peluncuran program pembiayaan untuk mobil ramah lingkungan melalui Kredit Kendaraan Bermotor BRI di Jakarta, Senin (15/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berhasil meningkatkan komposisi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah secara signifikan sepanjang 2021.

Struktur pendanaan yang makin sehat tersebut membuat BRI menjadi lebih efisien dalam menjalankan operasional bisnisnya, tercermin dari penurunan Cost of Fund (CoF) atau biaya dana.

Komposisi CASA BRI meningkat 11,2 persen secara tahunan (yoy), dari Rp642,2 triliun pada 2020 menjadi Rp714 triliun pada 2021. Dengan begitu, rasio CASA BRI turut terdongkrak dari 59,66 persen pada 2020 menjadi 63,08 persen pada 2021.

Adapun, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI menembus Rp1.138,7 triliun. Secara rinci, simpanan tabungan mendominasi sebesar Rp497,68 triliun, diikuti deposito sebesar Rp420,48 triliun, dan giro tercatat sebesar Rp220,59 triliun.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan DPK yang tumbuh merupakan bentuk peningkatan kepercayaan nasabah terhadap BRI.

Dana yang dihimpun tersebut, kata Handayani, menjadi salah satu ‘amunisi’ untuk menggenjot perekonomian melalui penyaluran kredit.

“Kami telah berhasil memperbaiki struktur pendanaan sehingga dapat berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya dana,” kata Handayani dalam siaran pers, Selasa (15/2).

Postur liabilitas yang terjaga tersebut membuat biaya dana BRI secara bank only bertengger di level 2,05 persen atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,22 persen. Capaian tersebut merupakan yang terendah sepanjang sejarah perseroan.

“Kami akan terus mendorong pertumbuhan CASA melalui sumber dana di platform ekosistem digital. Optimalisasi CASA juga dilakukan pada ekosistem merchant dan memaksimalkan peran Agen BRIlink untuk menjembatani layanan perbankan nasabah,” ujar Handayani.

Pertumbuhan DPK di sisi liabilities tersebut turut mendorong total aset BRI Group per Desember 2021 yang mencapai Rp1.678,09 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar RP1.610,06 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini