Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menutup 2021 dengan aset secara konsolidasi tercatat tumbuh 11,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1.725,6 triliun. Pertumbuhan aset tersebut menempatkan emiten bank bersandi BMRI ini sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia pada 2021.
Melihat kinerja yang semakin kinclong, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo membeberkan tiga strategi pokok yang akan digarap perseroan pada 2022.
Pertama, beyond lending. Sigit mengatakan Bank Mandiri menyadari bahwa pendapatan yang bersumber dari bunga kredit akan terus mengalami tekanan di tengah persaingan dan juga bench market yang saat ini berada di level yang cukup rendah.
“Strategi ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan fee based income dan juga dana murah atau CASA ratio,” kata Sigit dalam acara IDX Opening Bell yang disiarkan Berita Satu, Rabu (16/2/2022).
Sebagai wholesale bank, Bank Mandiri memiliki ekosistem yang sangat luas dan potensi yang sangat besar, sehingga perseroan akan secara intensif melakukan akuisisi value chain atau bisnis turunan dari nasabah wholesale agar seluruh bisnis baik itu supplier, distributor, maupun pegawai dapat digarap secara optimal.
Adapun, di akhir 2021, Bank Mandiri merilis wholesale super platform Kopra by Mandiri dan superapp Livin’ by Mandiri.
Seperti diketahui, Kopra adalah bagian dari platform Bank Mandiri yang diperuntukkan untuk nasabah wholesale single sign on, sehingga nasabah BMRI dapat menikmati tidak hanya layanan fasilitas kredit, melainkan juga forex, supply chain, hingga bank currency yang terintegrasi di dalam satu platform.
Kedua, sifting growth to high yield assets. Bank Mandiri tentu akan mempertahankan identitasnya sebagai wholesale yang dominan.
Namun, Sigit menuturkan perseroan juga akan mendorong pertumbuhan pada aset atau kredit dengan yield yang lebih tinggi, seperti pada segmen komersial, SME, mikro produktif, dan segmen konsumtif.
Sigit menyampaikan, Bank Mandiri mempunyai 12 kantor wilayah, yang melakukan strategi penetrasi sesuai dengan potensi sektor unggulan di masing-masing area dengan tetap menekankan ekspansi yang prudent.
Ketiga, Bank Mandiri akan melakukan deeper dive into retail ecosystem. Di mana, Bank Mandiri memiliki retail customer yang sangat besar dengan jumlah kurang lebih 30 juta customer.
“Jumlah nasabah yang besar tersebut adalah potensi yang besar yang akan serius kami garap dan seiring dengan adopsi masyarakat ke arah digitalisasi yang makin cepat, maka superapp Livin’ merupakan salah satu game changer yang akan kami optimal untuk meningkatkan share of wallet dari 30 juta customer base yang kita miliki tersebut,” jelasnya.
Sigit menambahkan, melalui Livin’, nasabah Bank Mandiri akan mendapatkan akses yang lebih luas ke produk dan layanan Mandiri Group. Adapun, dalam waktu dekat Bank Mandiri juga akan terus menambah fitur-fitur Livin’, khususnya terkait dengan investasi.
“Superapp Livin’ juga terintegrasi dengan top player ekosistem lainnya di e-commerce, online travel, transportasi, dan semakin banyak lagi yang nantinya akan kami persembahkan melalui platform Livin’ ini,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel