Bisnis.com, JAKARTA – Layaknya kompetisi perusahaan-perusahaan startup, perang bank digital dalam setahun terakhir juga melibatkan duel bakar duit guna mengakuisisi nasabah lebih banyak. Kedatangan era bakar uang ini turut diamini data laporan keuangan entitas bank digital macam PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Bank Seabank Indonesia, ataupun Line Bank besutan PT Bank KEB Hana Indonesia.
Berdasarkan rekapitulasi Bisnis, pengeluaran jor-joran bukan cuma dikucurkan untuk belanja infrastruktur teknologi informasi (TI). Nyatanya, bank-bank digital di Indonesia juga menganggarkan duit dengan nominal jauh lebih besar untuk keperluan promosi demi menggaet nasabah baru.
Promosi-promosi tersebut lazimnya dilakukan dalam bentuk iklan maupun partisipasi sebagai sponsor. Dalam beberapa kasus, bank digital juga tidak jarang melakukan aktivitas pemasaran secara fisik.