Bisnis.com, JAKARTA--PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo bakal menggenjot penjualan asuransi kendaraan melalui digital di 2022.
Diwe Novara, Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, mengatakan bahwa penguatan strategi digitalisasi semakin dikencangkan di tahun ini.
“Walaupun kami sudah melakukannya sejak pertengahan 2020, namun di tahun ini akan semakin ditingkatkan kembali,” katanya melalui siaran pers, Rabu (16/2/2021).
Saat ini, Asuransi Jasindo terus melakukan pengembangan bisnis digital, baik dalam bentuk aplikasi maupun melakukan kerja sama dengan badan-badan usaha yang berbasis digital.
Aplikasi yang dikembangkan Asuransi Jasindo, antara lain aplikasi TKA (Tenaga Kerja Asing) Online, aplikasi SIAP (Sistem Informasi Asuransi Pertanian), aplikasi Protan (Proteksi Pertanian), aplikasi AKP (Awak Kapal Perikanan), aplikasi Virtual Claim, dan aplikasi Easy. Tak hanya itu, Asuransi Jasindo juga menggandeng pihak ketiga seperti Blibli, Lifepal, Igloo, dan Fuse untuk memasarkan produk asuransi.
“Asuransi Jasindo yang tergabung dalam holding Indonesia Financial Group
(IFG) juga selektif dalam melakukan penetrasi kepada perusahaan- perusahaan pembiayaan, dan terus melakukan monitoring dan mitigasi atas portofolio existing,” ujar Diwe.
Saat ini, kata Diwe, kontribusi premi asuransi kendaraan di bisnis Asuransi Jasindo mencapai 7,5 persen. Melalui strategi digital tersebut diharapkan penjualan semakin luas dan cepat di tahun ini.
Dia juga menambahkan, untuk 2022 ini, diperkirakan penjualan kendaraan akan
relatif sama dengan pencapaian penjualan kendaraan pada 2021, sesuai dengan target penjualan kendaraan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sebesar 900.000 unit. Adapun, penjualan di
2021, secara retail sales mencapai 863.348 unit, tumbuh sebesar kurang lebih 49 persen dibandingkan 2020.
“Seiring dengan program pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), tentunya bila program tersebut dilanjutkan dapat memiliki dampak yang berkelanjutan di 2022. Namun, melihat pemberitaan akhir-akhir ini di mana Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga Covid-19, tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap penjualan kendaraan termasuk juga keinginan
untuk berasuransi, karena bila melihat kondisi beberapa tahun terakhir, masyarakat mengalihkan anggaran kepada yang lebih prioritas, yaitu kesehatan,” kata Diwe.
Terkait pencapaian premi asuransi kendaraan bermotor Asuransi Jasindo di 2021, mencapai 70 persen dari anggaran. Namun, menurutnya, secara kualitas portofolio cukup memberikan kontribusi yang positif pada hasil underwriting perusahaan.
“Hal ini juga seiring dengan strategi yang kami jalankan sejak pertengahan 2020, yaitu fokus menggarap B2C, penyeimbangan portofolio, serta mulai meninggalkan bisnis-bisnis yang memiliki struktur biaya yang tinggi,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel