Rangkuman Data Seputar Produksi & Impor Garam Indonesia

Bisnis.com,17 Feb 2022, 06:33 WIB
Penulis: DataIndonesia.id
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat. Foto ilustrasi. /ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia merupakan negara maritim dan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Akan tetapi, cukup ironis bahwa kebutuhan garam di dalam negeri banyak dipenuhi dari impor. Simak data dan visualisasi selengkapnya di sini.

Indonesia memiliki wilayah perairan yang jauh lebih luas dibandingkan daratannya. Atas dasar itu, tak heran jika Indonesia mampu menjadi salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia.

Indonesia berada di urutan ketiga negara dengan garis pantai terpanjang. Indonesia tercatat memiliki garis pantai yang membentang sepanjang 54.716 kilometer (km). Posisi Indonesia hanya berada di bawah Kanada dan Norwegia dengan garis pantai masing-masing sepanjang 202.080 km dan 44.087 km. Dengan garis pantai yang besar tersebut, Indonesia dipandang punya lahan potensial yang besar untuk tambak garam.

Kenyataannya, Indonesia masih mengimpor garam setiap tahunnya. Data seputar impor garam itu dirangkum DataIndonesia.id dalam tautan berikut ini. Data yang dirangkum antara lain mencakup negara dengan garis pantai terpanjang, impor garam indonesia 2010-2020, kebutuhan garam Indonesia 2016-2020, produksi garam Indonesia, klasifikasi garam dalam negeri, dan sebagainya. Data dan visualisasi selengkapnya dapat disimak di sini.

Rata-rata impor garam setiap tahun bahkan mencapai 2,36 juta ton sejak 2010-2020. Pada 2010, Indonesia tercatat mengimpor garam sebanyak 2,08 juta ton.

Impor garam kemudian naik 36,54% menjadi 2,84 juta ton setahun berikutnya. Impor garam sempat menurun pada 2012 dan 2013, tapi kembali meningkat menjadi sebanyak 2,22 juta ton pada 2014. Setahun setelahnya, impor garam berkurang jadi 1,86 juta ton.

Angkanya kemudian merangkak naik lagi hingga mencapai 2,84 juta ton pada 2018. Impor garam tercatat menurun 8,45% menjadi 2,6 juta ton pada 2019. Sedangkan, impor garam naik 0,38% menjadi 2,61 juta ton pada 2020. Terlepas dengan julukan negara maritim serta garis pantai yang panjang, Indonesia masih melakukan impor garam dengan jumlah yang cukup besar.

Indonesia rata-rata mengimpor garam sebesar 2,36 juta ton tiap tahunnya. Pada awalnya, impor garam telah dilakukan sebesar 2,08 juta ton pada 2010. Tahun berikutnya, impor garam naik tajam yaitu 36,54% menjadi 2,84 juta ton. Data dan visualisasi selengkapnya di sini

Impor garam pun mengalami penurunan pada 2012 yang menjadi 2,22 juta ton. Penurunan masih berlanjut hingga 2013 yang sebesar 1,92 juta ton. Impor garam kemudian naik pada 2014 menjadi 2,27 juta ton, namun kembali menurun tahun berikutnya menjadi 1,86 juta ton.
Selanjutnya, impor garam merangkak naik tiap tahunnya hingga 2018 yang mencapai puncaknya yaitu sebesar 2,84 juta ton. Impor garam kemudian turun 8,45% menjadi 2,6 juta ton pada 2019. Pada tahun selanjutnya, impor garam naik 0,38% menjadi 2,61 juta ton.

Lebih lanjut, pemerintah telah menyepakati alokasi impor garam industri sebanyak 3,07 juta ton. Alokasi itu untuk empat sektor usaha, yakni khlor alkali, aneka pangan, farmasi dan kosmetik, serta pengeboran minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini