Bisnis.com, JAKARTA — Ketika krisis moneter memorak-morandakan ekonomi Indonesia pada 1998, The Dairy Farm Company Ltd. justru menuntaskan transaksi penambahan modal ke anak usaha PT Hero Supermarket Tbk. (HERO).
Dalam pemberitaan di harian Bisnis Indonesia edisi 18 Februari 1998, Ipung Kurnia yang kala itu menjabat sebagai Direktur Utama Hero Supermarket mengatakan pihaknya akan menjalin aliansi strategis dengan Dairy Farm melalui penjualan obligasi tukar anak perseroan yaitu PT Hero Pujasakti.
Setelah transaksi, Dairy Farm akan menguasai 24,55 persen saham di PT Hero Pujasakti. Hal itu pun akan membuka akses bagi perseroan ke teknologi mutakhir milik perusahaan peritel internasional tersebut.