Wall Street Ambrol Tertekan Sentimen Konflik Rusia-Ukraina

Bisnis.com,18 Feb 2022, 05:20 WIB
Penulis: Hafiyyan
Pekerja berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (3/1/2021). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street anjlok pada perdagangan Kamis (17/2/2022) seiring dengan memanasnya konflik Rusia dan Ukraina yang membuat investor panik.

S&P 500 turun -2,12 persen menjadi 4.380,04, Dow Jones turun -1,78 persen menjadi 34.311,18, dan Nasdaq turun -2,88 persen menjadi 13.716,72

Mengutip Yahoo Finance, ketiga indeks utama Wall Street turun tajam pada Kamis karena investor bergulat dengan kecemasan baru atas ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina menyusul peringatan dari Presiden Joe Biden bahwa tindakan militer oleh Kremlin tampaknya sudah dekat.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa ancaman invasi Rusia ke Ukraina "sangat tinggi" dan "setiap indikasi [Gedung Putih] adalah bahwa [Rusia] siap untuk pergi ke Ukraina."

Konflik telah menambah sentimen baru bagi pasar yang sudah bersiap untuk Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga karena tampaknya akan memperketat kondisi moneter untuk mengurangi tekanan inflasi yang melonjak.

Kekhawatiran bahwa Kremlin akan memberi lampu hijau langkah untuk memaksa negara tetangganya membangun kekhawatiran yang ada seputar kebijakan bank sentral karena potensi aksi militer untuk memperburuk inflasi dan memacu gangguan ekonomi lainnya.

“Ketika Anda memiliki lingkungan risk-off yang telah kita lihat sepanjang tahun, menambahkan Ukraina tentu saja tidak akan membantu situasi, jadi saya tidak terkejut melihat sensitivitas yang meningkat,” Chief Investment Officer Barrett Asset Management Amy Kong.

“Secara umum, kita telah melihat melalui waktu dan sejarah pasar saham, bahwa peristiwa geopolitik telah menekan pasar.”

Kong menambahkan berita seperti itu biasanya disambut dengan kejutan dan kepanikan, tetapi pada waktunya karena investor mencerna apakah peristiwa semacam itu akan berdampak pada fundamental pasar, jika jawabannya tidak, dalam jangka panjang kecemasan itu akan mereda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini