IHSG Catat Rekor Tertinggi, Rupiah Malah Terkoreksi

Bisnis.com,18 Feb 2022, 15:23 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada akhir pekan ini, Jumat (18/2/2022), di tengah lonjakan indeks harga saham gabungan (IHSG) ke rekor tertinggi.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis 0,01 persen atau 1,50 poin ke posisi Rp14.327 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.00 WIB juga terpantau melemah 0,04 persen atau 0,0420 poin ke level 95,7580.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia yang turut melemah adalah yen Jepang naik 0,17 persen, peso Filipina turun 0,06 persen, baht Thailand turun 0,06 persen, dan dolar Hongkong melemah 0,02 persen terhadap dolar AS.

Di lain sisi, rupee India terpantau menguat 0,44 persen, yuan China naik 0,20 persen, won Korea Selatan naik 0,13 persen, ringgit Malaysia menguat 0,05 persen, dan dolar Singapura naik 0,03 persen terhadap dolar AS.

Sebelumnya Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan investor memantau rencana kenaikan suku bunga The Fed (FFR) di bulan Maret 2022 yang diperkirakan sekitar 50 bps. Selain itu, pasar mencermati dampak konflik Rusia-Ukraina.

"Hari ini, rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp14.190-Rp14.320 per dolar AS," paparnya dalam publikasi riset, Jumat (18/2/2022).

Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan, indeks dolar AS kembali menguat setelah sempat melemah usai pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

Sementara, saat ini pasar masih menantikan keputusan Federal Reserve AS yang terbuka pada kenaikan suku bunga pada Maret mendatang.

“Hal ini sudah diekspektasi pasar yang mencari petunjuk sikap yag lebih agresif dari The Fed,” tulisnya dalam riset, Kamis (17/2/2022).

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik ke rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (18/2/2022), seiring dengan masuknya investor asing, meningkatnya harga komoditas, dan surplus transaksi berjalan.

Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG ditutup naik 0,84 persen atau 57,7 poin ke level 6.892,82. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.812,36-6.899,41. Level 6.899,41 merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini