Uji Klinis Vaksin Merah Putih Selesai Juni 2022, Siap Produksi Massal

Bisnis.com,20 Feb 2022, 15:45 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI

Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin Merah Putih karya dari Universitas Airlangga, Surabaya, dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia diperkirakan selesai uji klinis sebanyak tiga tahap pada Juni 2022.

Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Fedik Abdul Rantam mengatakan harapannya agar vaksin Merah Putih dapat segera dirasakan oleh masyarakat Indonesia setelah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA).

“Jadwal kami pada Juni itu sudah selesai. Juli dapat EUA, kemudian Agustus kita sudah produksi massal,” ujar Fedik kepada Bisnis (19/2/2022).

Sementara itu, uji klinis yang saat ini tengah dilakukan akan selesai pada pertengahan Maret. Uji tersebut diikuti oleh 90 orang relawan dari berbagai kalangan usia 18 tahun ke atas. Ia mengatakan bahwa uji klinis saat ini berjalan aman tanpa hambatan dan terus dipantau oleh tim peneliti.

“Sampai saat ini belum ada progress yang signifikan, tapi sedang evaluasi dari tim pemantau di rumah sakit. Ya laporan dari dokter kondisi baik-baik saja,” katanya.

Pada uji klinis yang terdiri dari tiga tahap ini memiliki fokus masing masing. Uji klinis I akan berfokus pada keamanan vaksin setelah diberikan kepada relawan. Dalam uji fase II nanti akan dilihat tingkat kekebalannya. Selain itu, fase III yang menjadi target adalah tingkat efikasinya.

Kesiapan Indonesia untuk memproduksi vaksin sendiri tidak tanggung-tanggung karena vaski ini diperkirakan dapat diberikan untuk donasi internasional. PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia disebut mampu memproduksi sebanyak 20 juta dosis dalam sebulan atau maksimal 240 juta dalam satu tahun.

“Kita dapat produksi besar tetapi ingat bahwa kita juga perlu sarana yang mencukupi maka kita akan produksi setiap bulan terlebih dahulu. Meskipun kita dapat produksi setiap dua minggu sekali, produksi pertama kita akan 20 juta, walau permintaan lebih dari itu,” jelas Fedik.

Melihat keadaan saat ini kebutuhan vaksin di Indonesia terpenuhi dengan vaksin dari luar negeri, karya anak bangsa ini tidak kehilangan peminatnya. Berdasarkan data Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, saat ini vaksinasi dosis satu telah mencapai lebih dari 90 persen, dosis 2 sebanyak 67 persen, dan booster yang persentasenya masih rendah, yaitu kurang dari 10 persen.

Maka dari itu, vaksin Merah Putih ini memiliki potensi yang besar untuk booster dan vaksinasi anak, serta donasi internasional seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini