Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika RI (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan pemerintah terus berupaya mengembangkan ekosistem dan investasi di sektor keuangan digital.
Johnny menuturkan pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sekaligus pengawasan terhadap platform keuangan digital.
“Langkah-langkah menyokong sektor investasi digital akan dilakukan Kominfo sebagai leading sector dalam memandu agenda transformasi digital Indonesia,” kata Johnny di Jakarta seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Kominfo pada Minggu (20/2/2022).
Johnny mengatakan salah satu langkah yang dilaksanakan Kementerian Kominfo melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) untuk meningkatkan literasi masyarakat yang berkaitan dengan sektor pasar modal.
“Saya menekankan agar literasi [keuangan] yang saat ini masih sangat kecil perlu terus didorong, mengingat bahwa usaha pemerintah untuk memberikan perhatian khusus mendorong UMKM dan Ultra Mikro nasional untuk go digital onboarding,” ujarnya.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2021 yang dilakukan OJK, Menkominfo menyatakan Indeks Literasi Keuangan Nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Jika dirinci, pada 2013, Indeks Literasi Keuangan Nasional berada pada presentasi sekitar 21,8 persen. Kemudian, jumlah itu mengalami menjadi 29,7 persen di tahun 2016 dan terus meningkat di tahun 2019 mencapai 38,3 persen.
Selanjutnya, pada 2013, khusus Indeks Literasi Sektor Pasar Modal masih di sekitar 3,79 persen, Pada 2016 berada di angka 4,4 persen, sedangkan 2019 meningkat sebesar 4,92 persen.
Dengan tren yang terus positif, Johnny mengharapkan Indonesia dapat terus meningkatkan angka literasi keuangan, pemanfaatan financial technology (fintech) dan memberikan akses lebih luas bagi siapa pun untuk melakukan investasi.
“GNLD juga ditujukan untuk memampukan masyarakat mencerna informasi yang ada di internet. Dalam hal ini termasuk tentunya memilih platform fintech yang tepat untuk berinvestasi,” ucapnya.
Pada 2022, program GNLD menargetkan dapat meliterasi sekitar 5,5 juta peserta. Sebelumnya, pada 2021, Kementerian Kominfo berhasil menjaring sebanyak 12,5 juta peserta dalam program yang sama.
“Kami berharap, di tahun 2024 sudah dapat menjangkau 50 juta masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air. Ini juga menjadi potensi investor pasar modal yang besar,” tuturnya.
Melalui Program GNLD, kata Johnny, tema investasi digital dan pengenalan dunia fintech juga akan dikenalkan secara konkret. Menurutnya hal itu penting dilakukan bertepatan dengan upaya penanganan perkembangan platform fintech yang berpotensi merugikan masyarakat.
“Secara konkret dengan tema antara lain meliputi pengenalan dunia non-fungible token dan blockchain yang dilakukan di tahun ini. Belajar investasi menggunakan platform digital, aman dan nyaman berinvestasi digital, serta berantas fintech palsu dan ilegal,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel