Kemenperin Targetkan Industri Komponen Bangunan Tumbuh 5 Persen

Bisnis.com,21 Feb 2022, 13:56 WIB
Penulis: Reni Lestari
Ilustrasi bahan bangunan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Industri komponen bangunan seperti semen, keramik, dan produk pengolahan bahan ditargetkan tumbuh 5,1 persen pada tahun ini. 

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam Kementerian Perindustrian Wiwiek Pudjiastuti mengatakan realisasi pertumbuhan pada tahun lalu sebesar 0,89 persen. Angka tersebut meleset dari target pertumbuhan 2021 sebesar 2,79 persen, ditengarai karena pemulihan ekonomi yang masih terkendala pembatasan ketat pada tahun lalu.

"Proyeksi pertumbuhan 2022 sebesar 5,1 persen dengan tantangan pandemi yang belum berakhir," kata Wiwiek kepada Bisnis, baru-baru ini.

Kinerja ini erat kaitannya dengan situasi akibat pandemi Covid-19. Karena itu, tingkat vaksinasi dosis kedua dan booster yang terus meluas diharapkan mampu mengatasi kondisi pandemi di dalam negeri sehingga pemulihan ekonomi bisa terus dipacu.

Khusus untuk industri semen, Wiwiek mengatakan pertumbuhannya akan sebesar 5,4 persen pada tahun ini didorong sektor konstruksi dan pembangunan infrastruktur pemerintah.

Selain pandemi yang belum sepenuhnya berakhir, tantangan lain bagi industri komponen bangunan yakni penerapan zero over dimension over loading (ODOL) yang akan mulai diberlakukan awal 2023.

"Penerapan zero ODOL tahun 2023 akan meningkatkan biaya logistik. Di industri semen, ada tantangan harga batu bara yang belum kembali ke tingkat normal," kata Wiwiek.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2021 sektor konstruksi sebagai penopang industri komponen bangunan, tumbuh 2,81 persen secara year-on-year dan 3,91 persen pada kuartal IV/2021.

Menurut lembaga riset Building Construction Information (BCI) Asia, pembangunan konstruksi di Indonesia pada tahun ini akan meningkat pesat. Berdasarkan hasil riset yang dirilis akhir 2021, nilai proyek gedung diperkirakan Rp157,47 triliun pada 2022, didorong oleh pertumbuhan sektor perumahan dan industri. Khusus untuk kategori industri, nilainya diperkirakan mencapai Rp37 triliun.

Adapun infrastruktur masih akan menjadi tulang punggung utama pasar konstruksi yang nilainya diperkirakan mencapai Rp107,15 triliun.

Di sisi lain, market size residensial diperkirakan mencapai Rp54,24 triliun dan gerai ritel sebesar Rp17,17 triliun. Sedangkan proyek perkantoran menunjukkan sedikit tren peningkatan menjadi Rp15,14 triliun dan kategori perhotelan sebesar Rp7,79 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini