Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatatkan laba bersih konsolidasi (audited) senilai Rp4,1 triliun pada 2021, naik sebesar 103,8 persen dibandingkan dengan 2020. Pertumbuhan kredit menjadi salah satu pendorong kinerja positif perseroan.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan meski masih berada dalam kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19 saat ini, perseroan tetap dapat memperoleh hasil yang gemilang.
Dia menilai pemulihan ekonomi dan aktivitas bisnis di seluruh industri akan terus berlanjut pada 2022. Dengan tetap berhati-hati, perseroan optimistis dapat mencapai kinerja keuangan yang lebih baik pada 2022.
“Pertumbuhan kinerja didorong oleh pertumbuhan pada kredit dan pendapatan operasional, sekaligus didukung dengan disiplin yang kuat dalam pengelolaan biaya,” kata Lani dalam siaran pers, Senin (21/2).
CIMB Niaga menyalurkan kredit senilai Rp181,6 triliun pada 2021, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 9,2 persen secara tahunan. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 9,1 persen pada 2021 dibandingkan dengan 2020, sementara kredit pemilikan mobil meningkat sebesar 28,8 persen.
Untuk menjaga pertumbuhan ke depan, kata Lani, CIMB Niaga akan terus menjalankan 5 pilar strategi, termasuk program transformasi digital pada seluruh segmen bisnis. Selain itu, peningkatan kualitas aset dan optimalisasi risk-adjusted return on capital (RAROC) akan tetap menjadi prioritas pada 2022.
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat baik masing-masing sebesar 22,7 persen dan 74,4 persen per 31 Desember 2021.
Dengan total aset sebesar Rp310,8 triliun per 31 Desember 2021, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
CIMB Niaga berhasil menghimpun total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp241,4 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 61,3 persen. Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 35,1 persen secara year on year (yoy) dan 6,9 persen yoy, sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
“Di Indonesia, kami diakui sebagai salah satu yang terdepan dalam inovasi perbankan digital,” kata Lani.
Mengenai dukungan terhadap Pembangunan berkelanjutan, kata Lani, CIMB Niaga meluncurkan dua program pembiayaan berkelanjutan yaitu Sustainability Linked-Loan/Financing dan Sustainable Financing. Inisiatif pembiayaan baru tersebut menempatkan CIMB Niaga sebagai yang terdepan sekaligus menjadi salah satu pelopor di industri perbankan Indonesia dalam menyediakan berbagai produk yang berkelanjutan secara sosial dan ekologis, guna memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga yaitu CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp37,0 triliun atau tumbuh 15,8 persen secara yoy dan DPK sebesar Rp41,5 triliun atau tumbuh 39,2 persen secara yoy per 31 Desember 2021.
Ke depan, CIMB Niaga akan terus fokus pada kualitas aset, pengelolaan biaya, pertumbuhan CASA, memperbesar bisnis consumer serta usaha kecil dan menengah (“UKM”), dan melakukan inovasi terhadap layanan digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel