Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) masih menantikan tambahan suntikan modal dari holding, Indonesia Financial Group (IFG), senilai Rp6,7 triliun untuk melanjutkan proses pengalihan polis hasil restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Direktur Keuangan dan Investasi IFG Life Farid Azhar Nasution menuturkan, pihaknya masih menunggu kesiapan pendanaan dari fundraising pinjaman bank yang dilakukan oleh holding dan proses perizinan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Begitu pendanaan bank cair ke holding, baru kami mengajukan proses izin. Tapi secara dokumentasi, IFG Life sudah menyampaikan permohonan penambahan modal ke OJK. Tinggal menunggu kesiapan pendanaan di holding," ujar Farid dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/2/2022).
Dia berharap proses pendanaan di holding akan selesai pada pekan ini dan izin penambahan modal ke IFG Life dapat segera diperoleh.
Farid menuturkan, sesuai surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), transfer polis hasil restrukturisasi Jiwasraya tahap pertama ditargetkan harus selesai per 10 Maret 2022. Untuk menyelesaikan transfer polis tahap pertama sekaligus mempersiapkan transfer polis tahap selanjutnya, IFG Life bersama Jiwasraya tengah memproses pengalihan sebagian lagi aset dan menunggu masuknya tambahan suntikan modal dari holding IFG.
Pengalihan polis harus dilakukan beriringan dengan efektif masuknya tambahan permodalan dan transfer aset dari Jiwasraya untuk menjaga kesehatan keuangan IFG Life.
"Dalam minggu ini kami sudah koordinasi dengan Jiwasraya untuk mengalihkan lagi sebagian asetnya dan kami sedang menunggu tambahan modal dari holding Rp6,7 triliun. Setelah ini selesai, diharapkan awal Maret, minggu depan, kami sudah mulai alihkan polis dan asetnya karena kami tidak mungkin alihkan polis terlebih dahulu, nanti RBC malah negatif," jelas Farid.
Adapun, pengalihan polis hasil restrukturisasi dari Jiwasraya tahap pertama telah mencapai Rp21,6 triliun sampai dengan Januari 2022.
Farid memaparkan, hingga akhir 2021, sebanyak 155.216 polis telah dialihkan atau setara dengan Rp20,87 trilliun. Angka ini mencapai 63,2 persen dari target liabilitas polis yang akan dialihkan pada tahap pertama yang totalnya mencapai Rp33,02 triliun.
Pada 2022 ini, IFG Life masih akan terus melaksanakan proses pengalihan polis dengan target sebesar Rp12,15 trilliun. Hingga Januari 2022, pengalihan polis yang sudah terealisasi adalah sebesar Rp724,1 miliar
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Riswinandi mengatakan, tambahan modal ke IFG Life melalui pinjaman bank memang menjadi isu karena terdapat ketentuan bahwa modal perusahaan asuransi tidak boleh berasal dari pinjaman. Ketentuan ini dibuat untuk menunjukkan komitmen dari pemegang saham perusahaan. Namun, pihaknya akan memberikan diskresi terkait ketentuan ini kepada IFG Life.
"Mungkin kalau tujuan adalah untuk penyehatan dan ini juga representasi perusahaan pemerintah, dengan kondisi nanti kami akan analisa, mungkin kami perlu melakukan diskresi dengan mengizinkan pemenuhan modalnya dari sumber pinjaman. Ini supaya perusahaan ini dapat berjalan dan nasabahnya bisa diberikan kesempatan menerima manfaat," kata Riswinandi dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (2/2/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel