Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh perbankan diprediksi akan makin gencar pada tahun ini dibandingkan dengan 2021, seiring dengan pemulihan perekonomian dan peningkatan permintaan pada tahun lalu.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan saat ini segmen KPR makin luas. Perbankan tidak hanya menawarkan KPR untuk menengah ke bawah, juga untuk menengah ke atas. Beberapa bank bahkan menawarkan kredit pemilikan apartemen.
Dia menilai KPR perbankan pada tahun ini akan membaik, seiring dengan bisnis properti yang mengalami peningkatan pada 2021.
Merujuk data CGS CIMB, kredit perumahan pada Desember 2021, meningkat 9,1 persen dibandingkan dengan 2020. Menurut data Mandiri Sekuritas, pinjaman untuk apartemen pada Oktober 2021, meningkat hingga 11 persen secara tahunan dan pinjaman untuk perumahan meningkat 10 persen secara tahunan.
“Jadi secara kondisi sudah bagus terlebih ada Ibu Kota Negara [IKN],” kata Amin, Selasa (22/2).
Dia berpendapat pada 2022, perbankan akan makin gencar dalam mendorong kredit perumahan seiring dengan peningkatan permintaan kredit perumahan pada 2021.
Amin juga menilai perbankan akan makin kreatif dalam menyalurkan KPR. Inovasi-inovasi baru akan dilahirkan atau menjalin kerja sama dengan perusahaan properti.
“Misalnya di sisi pariwisata, akan dibangun hotel, apartemen, dan perumahan,” kata Amin.
Sebelumnya, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menerangkan KPR menjadi kontributor tertinggi kedua, yakni tumbuh 8,2 persen yoy menjadi Rp97,5 triliun pada Desember 2021.
“Jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, penyaluran KPR BCA meningkat signifikan seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik, yang didukung upaya pemerintah untuk mengendalikan Covid-19,” kata Hera kepada Bisnis.
Untuk mendorong KPR pada 2021, emiten bank bersandi BBCA ini juga berinisiatif menggelar sejumlah event virtual seperti BCA Online Expoversary dan KPR BCA ONLINEXPO.
Selain itu, BCA juga melihat berbagai kebijakan pemerintah selama tahun 2021 mendorong masyarakat melakukan transaksi pembelian properti, yaitu kebijakan insentif PPN properti, pelonggaran LTV, serta relaksasi pencairan dana properti inden.
“Saat ini, pemerintah telah memperpanjang kebijakan relaksasi LTV hingga Desember 2022, sehingga kami terus berharap pertumbuhan KPR akan terus membaik pada tahun ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel