Mandiri (BMRI) Identifikasi Risiko dari Perubahan Iklim, Apa Saja?

Bisnis.com,22 Feb 2022, 19:12 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Suhu di Manresa, Spanyol mencapai 36 derajat Celcius pada Minggu (15/8/2021). Gelombang panas mulai melanda kawasan Mediterania. /Bloomberg-Angel Garcia

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI Ahmad Siddik Badruddin mengatakan perubahan iklim pada satu sisi membuka peluang untuk pembiayaan hijau. Pada sisi lain memiliki risiko yang perlu diantisipasi. 

Menurutnya dibutuhkan rencana strategis dan manajemen risiko untuk melindungi neraca keuangan perbankan dari ketidakpastian. 

Berdasarkan data 46 bank di Uni Eropa yang berhasil dianalisis, ada sekitar 15 persen dari aset mereka memiliki risiko saat beralih ke pembiayaan hijau karena perubahan iklim. Sebagai contoh, perubahan iklim membuat runtuhnya pasar real estat di daerah dataran rendah. 

“[contoh lain] Peningkatan risiko kegagalan panen besar dengan implikasi bagi produsen daging dan susu,” kata Siddik dalam Webinar Green Economy Outlook 2022, Selasa (22/2/2022).

Selain itu yang juga berdampak besar terhadap risiko perbankan adalah penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara sebelum masa manfaat berakhir. 

Ahmad menuturkan meski terdapat risiko dari perubahan iklim, kondisi tersebut juga berpeluang membuat pembiayaan hijau berkembang. Dalam laporan UN Adaption Gap, ongkos per tahun yang dikeluarkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim sebesar US$500 miliar. 

Dana tersebut digunakan untuk transformasi ke energi terbarukan, upaya menekan emisi karbon. “Dan elektrifikasi kendaraan transportasi,” kata Siddik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini