Airlangga: Transformasi Ekonomi Hijau Kunci Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19

Bisnis.com,23 Feb 2022, 13:58 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Layar menampilkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara webinar Green Economy Outlook 2022 di Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Transformasi kegiatan ekonomi dinilai perlu menjadi agenda utama dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 karena akan berkaitan dengan perencanaan jangka panjang.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjadi pembicara utama dalam gelaran Bisnis Indonesia Green Economy Outlook pada Rabu (23/2/2022). Acara itu mengusung tema Arah Kebijakan Indonesia dan Tantangan dalam Mewujudkan Green Economy.

Airlangga menjelaskan bahwa pada 2021, perekonomian Indonesia berhasil tumbuh 3,69 persen setelah pada tahun sebelumnya sempat terkoreksi 2,07 persen. Menurutnya, catatan positif muncul dari berbagai sektor dan komponen permintaan, termasuk dari sektor usaha yang berkaitan dengan energi baru dan terbarukan (EBT).

Menurutnya, industri EBT memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi ke depan karena Indonesia harus memenuhi komitmen untuk mengurangi emisi karbon. Oleh karena itu, penerapan ekonomi hijau menjadi bagian dari strategi transformasi ekonomi jangka menengah panjang.

"Upaya transformasi ini akan menjadi salah satu kunci percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, serta mendorong terciptanya pembangunan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan," ujar Airlangga pada Rabu (23/2/2022).

Transformasi ekonomi hijau menurutnya harus dijalankan bukan hanya oleh Indonesia, tetapi seluruh dunia, terutama negara-negara dengan skala ekonomi yang besar. Oleh karena itu, agenda tersebut menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan G20 di Indonesia tahun ini.

Menurut Airlangga, penguatan komitmen Indonesia untuk mencapai berbagai target penuruan emisi karbon dan penerapan ekonomi hijau sangat krusial ketika menjadi Presidensi G20.

"Indonesia mengajukan isu percepatan transisi energi untuk memperkuat sistem energi global sebagai salah satu dari tiga prioritas utama Presidensi G20 Indonesia. Ini akan membutuhkan kebijakan afirmatif, akses teknologi dan juga pembiayaan," katanya.

Saksikan Bisnis Indonesia Green Economy Outlook melalui tautan berikut:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini