Cek! Target Harga Saham ADRO dan UNTR saat Batu Bara Melambung

Bisnis.com,24 Feb 2022, 18:58 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara berlomba memacu produksi tahun ini seiring perbaikan harga komoditas. Saham mana yang menarik untuk dikoleksi investor?

Adapun, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) berencana menaikkan produksi batu bara pada 2022. ADRO mengumumkan menargetkan produksi batu bara pada tahun ini mencapai 58 juta – 60 juta ton. Volume tersebut naik dari realisasi produksi pada 2021 sebanyak 52,7 juta ton dan penjualan 51,58 juta ton.

Sementara itu, UNTR menargetkan produksi batu bara naik 3 persen, penjualan batu bara naik sekitar 6-8 persen, dan penjualan emas sekitar 290.000-300.000 ons.

PT United Tractors Tbk. (UNTR) memproyeksikan pertumbuhan akan terjadi pada seluruh lini bisnisnya pada 2022. Lini bisnis tersebut adalah alat berat, batu bara, dan emas.

Di lantai bursa, pada Kamis (24/2/2022), harga saham ADRO tercatat melonjak 6,90 persen atau 160 poin ke 2.480. Senada, harga saham UNTR melambung 5 persen atau 1.200 poin ke 25.200.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai target dan strategi bisnis kedua emiten tepat. Pasalnya, harga komoditas yang masih naik tinggi karena kenaikan tingkat permintaan dari domestik maupun global.

“Para pelaku pasar juga menyambut baik siklus komoditi supercycle. Sebagai negara produsen batu bara bisa memanfaatkan momentum ini dan meningkatkan ekspor. Hal ini sejalan dengan strategi kedua emiten untuk meningkatkan target produksi,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (24/2/2022).

Harga batu bara untuk kontrak teraktif Februari 2022 misalnya, naik 1,55 persen ke US$239,25 per ton. Adapun, untuk kontrak Maret 2022 harganya melambung 30,85 persen ke US$268 per ton.

Nafan menilai, faktor geopolitik seperti saat ini, efeknya bisa dirasakan ke kenaikan harga komoditas dan emiten harus memanfaatkan momentum tersebut dengan baik supaya emiten yang berorientasi pada ekspor bisa meningkatkan performa penjualan.

“Batu bara kan juga ada kokas, itu juga bagus untuk ekspor untuk meningkatkan nilai tambah. Apalagi, Pemerintah juga sedang mewujudkan hilirisasi gasifikasi untuk meningkatkan nilai emiten berbasis sumber daya mineral,” tambahnya.

Nafan merekomendasikan untuk saham UNTR bisa dibeli dengan target harga di 30.000. Sementara ADRO bisa dibeli dengan target harganya bertahap di kisaran 2.830-3.020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini