Cerita Dubes Ukraina: Sejak Merdeka Kami Selalu 'Diancam' Rusia

Bisnis.com,24 Feb 2022, 21:33 WIB
Penulis: Setyo Aji Harjanto
Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam Internasional Talk 2022 dengan tema Rusia dan Ukraina: Mendorong ke Arah Jalan Perdamaian yang digelar Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Pascasarjana, Universitas Nasional, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer di Ukraina./Tangkapan layar YouTube @Universitas Nasional Official 1949

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyebut negaranya selalu berada dalam perang hibdrida atau hybrid war dan ancaman Rusia semenjak merdeka 30 tahun lalu.

"Semenjak kemerdakaan kami, kami selalu menyaksikan perang hibrida dan ancaman yang tak berhenti," kata Vasyl dalam diskusi daring di Kanal YouTube Universitas Nasional 1949, Kamis (24/2/2022).

Dia mengatakan setiap tahunnya Russia selalu menekan Ukraina lewat gas dan minyak bumi. Russia juga selalu mengancam untuk memberhentikan pasokan gas.

"Setiap tahun Russia mengancam kami, 'kalian akan mati kedinginan, karena kami akan menghentikan suplai gas' setiap tahun adalah tekanan ekonomi," kata Vasyl.

Propaganda Russia

Vasyl mengatakan Russia selalu melancarkan propaganda seperti halnya 'Russia dan Ukraina Bersaudara', 'Russia takut akan NATO', dan 'Russia takut Ukraina'.

Menurut dia, alasan menyerang Ukraina dan negara lainnya adalah kekuatan. Menurut dia, serangan ke Ukraina ingin menunjukan bahwa Russia ingin terlihat kuat.

"Russia ingin kekuatan, Russia ingin kuat, itu alasan Russia menyerang dan membunuh rakyat Ukraina," kata dia.


Diketahui, Rusia resmi melancarkan operasi militer terhadap Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan, bahwa operasi militer yang dilakukan atas Ukraina untuk melindungi warga sipil dan separatis yang ditindas oleh pemimpin Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini