NTB Miliki Sepuluh Komoditas, Produk dan Jenis Usaha Unggulan

Bisnis.com,24 Feb 2022, 16:04 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Tangkapan layar Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji./Ist

Bisnis.com, MATARAM - Hasil penelitian Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Yayasan Berka Semi Startegika tentang diseminasi Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) mendapati 10 komoditas KPJU yang menjadi unggulan NTB.

Peneliti dari Yayasan Berka Semi Strategika Karebet Widjayakusuma menjelaskan 10 KPJU tersebut yakni padi, jagung, tenun, warung makan (campur), penjualan hasil pertanian, kopi bubuk, toko kelontong, ikan bandeng, udang vaname, dan kue tradisonal.

"10 Komoditas unggulan di NTB kami dapat dari hasil penelitian yang panjang dan dari penilaian kembali terhadap komoditas unggulan di tingkat kabupaten dan kota di seluruh NTB," jelas Karebet dikutip dari paparan zoom, Kamis (24/2/2022).

Hasil penelitian terhadap komoditas dan produk unggulan NTB bisa menjadi acuan Pemda dalam pengembangan komoditas unggulan yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

"Hasil penelitian ini bisa menjadi acuan Pemda tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, sehingga pengembangan komoditas unggulan tidak perlu mulai dari nol," kata Karebet.

Sementara itu Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menjelaskan hasil komoditas hingga UMKM unggulan daerah harus menjadi prioritas pengembangan Pemda di NTB.

"Penelitian ini bentuk advisor Bank Indonesia bagi Pemda di NTB. KPJU unggulan perlu menjadi prioritas untuk dikembangkan. Hasil penelitian ini juga menjadi rekomendasi kami kepada Pemda," kata Heru.

Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi meminta Pemda di kabupaten dan kota menggunakan hasil penelitian BI NTB sebagai acuan dalam penerapan kebijakan pengembangan komoditas hingga UMKM daerah. "Pemda di NTB harus memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan," kata Gita. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini