IHSG Tersungkur 1,48 Persen, Saham Big Caps Berguguran

Bisnis.com,24 Feb 2022, 15:27 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur ke zona merah dengan pelemahan 1,48 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (24/2/2022).

Penurunan itu menyusul memanasnya konflik Ukraina dan Rusia. IHSG mengikuti jejak mayoritas indeks lainnya di kawasan Asia yang terpantau melemah.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, IHSG ditutup melemah turun 102,23 poin ke level 6.817,82. Pada hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.758,86—6.929,91.

Sebanyak 492 saham melemah, 109 saham menguat dan 82 saham bergerak di tempat. Meski melemah, investor asing masih membukukan aksi net buy senilai Rp878,17 miliar.

Terpantau saham-saham berkapitalisasi pasar besar turut berjatuhan menyeret turun IHSG. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang turun paling dalam sebesar 2,53 persen menjadi Rp4.240.

Pelamahan itu diikuti oleh aksi jual asing yang tinggi di saham TLKM mencapai Rp144,85 miliar.

Selanjutnya saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI turun 2,22 persen menjadi Rp7.700 yang diikuti dengan aksi jual asing sebesar Rp44,75 miliar. Saham PT Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) juga terpantau turun 2,01 persen persen menjadi Rp4.390. Saham PT Unilever Indonesia tbk (UNVR) juga melemah 3,40 persen menjadi Rp3.690.

Sejumlah indeks saham utama di kawasan Asia Pasifik juga turun sejauh ini. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 3,21 persen, dan indeks STI di Singapura turun 4,10 persen.

Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan pelemahan IHSG dipicu faktor eksternal dan juga internal. Selain ketegangan Ukraina dan Rusia yang memanas seiring dikerahkannya operasi militer oleh Presiden Vladimir Putin, IHSG juga telah memasuki fase overbought setelah sempat mencapai rekor tertingginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini