Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dan PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) Tbk. kompak mengalami penurunan kredit yang disalurkan pada 2021 atau setelah diakuisisi oleh bank asal Jepang.
Merujuk laporan keuangan yang telah dipublikasikan, penyaluran kredit Danamon pada 2021 mencapai Rp98,25 triliun, turun 4,05 persen secara tahunan (year on year/yoy). Penurunan tersebut melanjutkan penurunan yang terjadi pada 2020, di mana kredit yang disalurkan perusahaan dengan kode BDMN tercatat senilai Rp102,41 triliun, turun 2,87 persen.
Sementara itu, BTPN menyalurkan kredit sebesar Rp125.15 triliun pada 2021, turun 1,24 persen yoy. Pada 2020, kredit yang disalurkan BTPN turun 4,57 persen dibandingkan dengan 2019.
Adapun Danamon dan BTPN diakuisisi oleh Bank Jepang pada 2019. Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) Ltd. mengakuisisi Danamon pada April 2019 dengan nilai transaksi pertama Rp49,61 triliun. Perusahaan asal Jepang tersebut kini menguasai 92,47 persen saham Danamon.
Sementara itu, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) memiliki 96,9 persen saham PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk .(BTPN) pada Januari 2019. Porsi kepemilikan saham tersebut meningkat dari sebelumnya yang hanya sebesar 39,92 persen.
Mengenai kredit, dalam acara konferensi virtual Director of Finance Danamon Muljono Tjandra mengatakan perseroan mengalami pertumbuhan pada kredit enterprise banking yang terdiri dari segmen perbankan, korporasi, komersialisasi dan institusi keuangan sebesar 6,2 persen dibandingkan dengan 2020, sehingga mencapai Rp58,2 triliun pada 2021. Meski demikian, secara total, kredit yang disalurkan turun 4,05 persen.
“Pertumbuhan tersebut didukung oleh kolaborasi yang berkesinambungan dengan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), dan fokus pada perusahaan blue chip dan perusahaan BUMN,” kata Muljono dalam konferensi virtual.
Muljono menuturkan pertumbuhan kredit perseroan pada tahun ini akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Muljono belum dapat memberitahu secara pasti target kredit pada tahun ini.
Danamon akan terus memantau dampak pandemi dan kebijakan pemerintah dalam pembatasan pergerakan masyarakat selama pandemi terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan pinjaman.
Kemudian dari sisi laba, mengalami kondisi yang berbeda. Setelah diakuisisi perusahaan Jepang, laba Danamon dan BTPN tumbuh.
Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi pada 2021 sebesar 56 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menjadi Rp1,6 triliun. Sementara itu BTPN membukukan laba bersih periode berjalan secara konsolidasian sebesar Rp3,10 triliun sepanjang 2021, tumbuh 55 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel