Bandara AP I Alihkan 9 Penerbangan Akibat Cuaca Ekstrem

Bisnis.com,24 Feb 2022, 11:26 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mencatat ada sebanyak 9 penerbangan di bandara kelolaannya yang dialihkan atau divert ke bandara lainnya akibat cuaca ekstrem yang melanda pekan ini.

VP Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan menjelaskan berdasarkan data yang dimiliki pada periode 20-23 Februari 2022, ada sebanyak sembilan penerbangan dari tiga maskapai yang terdampak cuaca buruk sehingga harus dialihkan penerbangannya.

“Hal itu semua dilaksanakan semata untuk menjaga faktor keselamatan sebagai yang utama, karena jarak pandang pilot saat melakukan pendaratan di bawah batas minimal,” ujarnya, Kamis (24/2/2022).

Beberapa di antaranya yaitu Citilink QG332 rute Cengkareng - Makassar Divert ke Bandara I Gusti Ngurah Rai . Kemudian Lion Air LNI3740 rute Denpasar - Makassar Divert kembali ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Pesawat Lion Air JT997 rute Kendari - Makassar juga kembali Divert ke Bandara Haluoleo Kendari. Selanjutnya, Wings Air IW2333 rute Mamuju - Makassar Divert ke Bandara Tampa Padang Mamuju, Wings Air W1309 rute Maumere - Makassar Divert ke Bandara Haluoleo Kendari, Lion Air JT853 rute Palu - Makassar Divert ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Sisanya, Lion Air JT3955 rute Merauke - Makassar Divert ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Lion Air JT675 rute Balikpapan - Makassar Divert ke Bandara Juanda Surabaya, dna terakhir adalah Lion Air LNI924 rute Denpasar - Kupang Divert ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

AP I sudah mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia untuk mendukung keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara-bandara yang dikelola oleh perusahaan.

Sebelumnya, Direktur Utama AP I Faik Fahmi telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholders terkait di bandara seperti Kantor Otoritas Bandara, BMKG, Airnav Indonesia, seluruh maskapai dan pihak ground handling untuk memastikan langkah-langkah antisipasi penanganan bagi pesawat udara dan pengguna jasa bila terjadi cuaca ekstrim yang berpotensi mengganggu operasional penerbangan.
Selain itu, AP I juga akan mengandalkan penggunaan teknologi yang mendukung operasional & pelayanan melalui Airport Operations Control Center (AOCC). AOCC berfungsi sebagai suatu control center untuk mengawasi aktivitas operasional di sisi udara (airside) dan sisi darat (landside) serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini