Resmi! Indonesia Kecam Agresi Militer Rusia di Ukraina

Bisnis.com,25 Feb 2022, 10:05 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kediaman kenegaraan Bocharov Ruchei, di Sochi, Rusia, Rabu (18/5)./Reuters-Sergei Karpukhin

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengutuk agresi militer Rusia kepada Ukraina yang sampai saat ini telah menewaskan ratusan orang.

Sikap resmi Indonesia tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam keterangannya, Jumat (25/2/2022).

Pemerintah, lanjut keterangan tersebut, meMinta semua negara untuk menghormati tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.

"Oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia."

Indonesia juga meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi," imbuhnyha.

Respons Jokowi

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerukan pandangannya terkait memanasnya konflik Rusia dan Ukraina.

Jokowi menyerukan agar perang segera dihentikan. Menurut dia perang hanya menyengsarakan umat manusia.

Diketahui, Rusia resmi melancarkan operasi militer terhadap Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan, bahwa operasi militer yang dilakukan atas Ukraina untuk melindungi warga sipil dan separatis yang ditindas oleh pemimpin Ukraina.

"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," kata Jokowi dikutip dari akun Twitternya, Selasa (22/2/2022).

Adapun, Jokowi juga sempat menyampaikan pendapatnya soal situasi yang memanas antara Russia dan Ukraina. Jokowi menyatakan bahwa dirinya memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres soal penanganan krisis di Ukraina.

"Saya memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan," kata Jokowi dikutip dari akun Twitternya, Selasa (22/2/2022).

Jokowi menambahkan bahwa upaya perdamaian harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda.

Sebelumnya, Jokowi juga menyatakan ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina harus segera dihentikan dan perang tidak boleh terjadi.

"Rivalitas dan ketegangan di Ukraina harus dihentikan sesegera mungkin. Semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan kita semua harus berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi," kata Jokowi melalui akun Twitter @jokowi, Senin (21/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini