Tidak Terima Negaranya Diserang, Petinju Klitschko Bersaudara Siap Tempur Lawan Rusia

Bisnis.com,25 Feb 2022, 23:30 WIB
Penulis: Newswire
Vitali Klitschko./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan juara tinju dunia kelas berat Vitali Klitschko menegaskan siap mengangkat senjata bersama saudara laki-lakinya yang juga sesama petinju Hall of Fame, Wladimir Klitschko.

Klitschko bersaudara akan turun bersama tentara Ukraina untuk mengantisipasi serangan Rusia.

"Saya tidak punya pilihan lain, saya harus melakukan itu. Saya akan berjuang," kata laki-laki berusia 50 tahun tersebut kepada penyiar ITV's Good Morning Britain dikutip dari Reuters, Jumat, 25 Februari 2022. Vitali, yang juga dijuluki Dr Ironfist, adalah Wali Kota Kyiv, Ibu Kota Ukraina.

Rusia meluncurkan invasi melalui darat, udara dan laut pada hari Kamis kemarin menyusul deklarasi perang oleh Presiden Vladimir Putin. Diperkirakan 100 ribu orang telah melarikan diri saat ledakan dan tembakan mengguncang kota-kota besar. Puluhan orang dilaporkan tewas. Operasi militer Rusia ini juga menuai protes dari dunia internasional.

Vitali mengatakan Kyiv sedang berada di bawah ancaman dan akan menjadi prioritas utama dari polisi dan pasukan militer. Di kota ini, terdapat infrastruktur penting termasuk pengiriman listrik, gas dan air untuk warga ibu kota.

Dia menambahkan bahwa warga sipil sudah juga sudah bersiap untuk mempertahankan Kyiv sebagai tentara cadangan Ukraina. "Saya percaya pada Ukraina, saya percaya pada negara saya dan saya percaya pada rakyat saya," kata Vitali.

 Adapun Wladimir Klitschko telah mendaftar sebagai tentara cadangan Ukraina pada Januari lalu. Ia mengatakan bahwa cinta untuk negaranya memaksanya untuk mempertahankan wilayah. "Rakyat Ukraina kuat. Saya akan tetap setia pada dirinya sendiri dalam cobaan yang mengerikan ini."

Tangkapan layar dari video menunjukkan gedung apartemen yang rusak berat setelah serangan roket semalam oleh pasukan Rusia di ibu kota negara itu, Kyiv, Ukraina, 25 Februari 2022. Reuters TV via REUTERS

"Orang yang merindukan kedaulatan dan perdamaian, orang yang menganggap orang Rusia sebagai saudara mereka, mereka tahu bahwa mereka pada dasarnya tidak menginginkan perang ini. Rakyat Ukraina telah memilih demokrasi," kata Wladimir dalam unggahan di LinkedIn pada Kamis.

"Tetapi, demokrasi adalah rezim yang rapuh. Demokrasi tidak dapat mempertahankan dirinya sendiri. Ia membutuhkan kehendak warga negara, komitmen semua orang," kata Wladimir Klitschko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini