Bisnis.com, JAKARTA -- PT Astra Sedaya Finance mampu membukukan laba bersih senilai Rp1,12 triliun sepanjang 2021. Perolehan laba tersebut meningkat 56,13 persen dibandingkan perolehan pada 2020.
Berdasarkan laporan keuangan Astra Sedaya Finance yang dipublikasikan lewat Harian Bisnis Indonesia, Jumat (25/2/2022), perolehan laba dikontribusikan dari efisiensi beban yang dilakukan perseroan. Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan jumlah beban senilai Rp4,15 triliun atau turun 14,25 persen dibandingkan realisasi pada 2020.
Beban bunga dan keuangan perseroan mengalami penurunan sebesar 15,34 persen secara year on year (yoy), yakni menjadi Rp1,6 triliun. Beban penyisihan kerugian penurunan nilai juga tercatat turun 21,39 persen yoy menjadi Rp1,47 triliun. Sedangkan beban usaha mengalami sedikit kenaikan dari Rp1,027 triliun pada 2020 menjadi Rp1,031 triliun pada 2021.
Adapun, pendapatan bersih perseroan di 2021 tercatat turun 3,3 persen dibandingkan realisasi pada 2020, yakni menjadi Rp5,55 triliun. Pendapatan dari pembiayaan konsumen sebagai kontributor terbesar mengalami penurunan 2,17 persen yoy menjadi Rp4,49 triliun.
Sementara itu, kepala dari grup layanan jasa pembiayaan dan pendukungnya di bawah brand Astra Credit Companies (ACC) ini, memiliki jumlah aset senilai Rp32,62 triliun per Desember 2021. Jumlah aset tersebut meningkat 3,75 persen dibandingkan posisi per Desember 2020 yang mencapai Rp31,44 triliun.
Piutang pembiayaan konsumen bersih sebagai komponen dengan nilai paling besar mengalami kenaikan sebesar 3,07 persen secara yoy menjadi Rp26,48 triliun. Sedangkan piutang pembiayaan murabahah tercatat turun 15,25 persen yoy menjadi Rp1,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel