Bisnis.com, JAKARTA — Perubahan status PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menjadi bank BUMN berpotensi menggerus kepemilikan saham Himpunan Bank Negara (Himbara) yang saat ini memiliki saham di bank syariah terbesar di Tanah Air tersebut.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan dengan beralih menjadi bank BUMN, kepemilikan BRIS akan digantikan oleh negara.
BSI saat ini dimiliki oleh PT Bank Mandiri Tbk. atau BMRI (50,83 persen), PT Bank Negara Indonesia Tbk. atau BBNI (24,85 persen) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BBRI (17,25 persen) dan pemegang saham lainnya, termasuk publik (7,08 persen). Dengan beralih, maka sebesar 92,92 persen kepemilikan Himbara, seharusnya nanti beralih ke negara.
“Tadinya pemilik mayoritas itu adalah BUMN, nantinya berganti menjadi pemerintah republik Indonesia,” kata Piter, Jumat (25/2/2022).
Adapun mengenai pembukuan laporan keuangan BSI, kata Piter, seharusnya sudah tidak masuk ke dalam pembukuan konsolidasi himbara karena sudah tidak lagi tercatat sebagai anak usaha.
“Saya belum tahu pola yang akan diambil pemerintah, apakah akan diambil hak milik atau terpisah, tetapi jika melihat rencana menjadikan BSI BUMN, maka seharusnya kepemilikan sahamnya bukan lagi di Himbara,” kata Piter.
Dia mengatakan jika kepemilikan saham Himbara dibeli oleh pemerintah untuk menjadikan BSI sebagai bank BUMN, maka Himbara yang memiliki saham di BSI akan mendapatkan dana dari pemerintah karena sahamnya dibeli. Pemerintah akan menjadi pemilik baru di BSI dengan proses pembelian tersebut.
Dia menambahkan dengan beralih status menjadi bank BUMN, BSI akan semakin mudah dalam menerima tambahan modal dari pemerintah. Tambahan modal tidak lagi berasal dari bank-bank BUMN selaku pemegang saham BSI.
“Jika saat ini keputusan penambahan modal BSI ada di Mandiri dan lain-lain, sementara Mandiri sendiri bergantung pada pemerintah,” kata Piter.
Sekadar informasi, pada 2021, BSI memiliki total aset sebesar Rp265,28 triliun, tumbuh 10,73 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dana simpanan wadiah pada periode tersebut senilai Rp57,24 triliun. Dana investasi non-profit sharing senilai Rp176 triliun.
Pada 2021, BSI juga berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik senilai Rp3,02 triliun, tumbuh 38,45 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel