Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyatakan perseroan bersama dengan pemegang saham lainnya tengah mengkaji struktur kepemilikan saham di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan BRI sebagai pemegang saham di BSI mendukung penuh rencana pemerintah dalam menjadikan bank syariah terbesar di Tanah Air itu menjadi bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Aestika memaparkan rencana tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan value BSI sekaligus memperkuat ekonomi syariah di Indonesia.
“Terkait kepemilikan saham di BSI, BRI sedang mengkaji bersama dengan pemegang saham lainnya untuk merumuskan struktur kepemilikan yang tepat dan optimal untuk mendukung rencana tersebut,” kata Aestika kepada Bisnis, Jumat (25/2/2022).
Sebagaimana diketahui, pemerintah RI berencana melakukan penyertaan modal negara melalui saham Seri A Dwiwarna pada BRIS. Hal ini dilakukan untuk terus mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Jika dirinci, emiten bersandi saham BRIS itu masih berstatus sebagai anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan kepemilikan 50,83 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sebanyak 24,85 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) 17,25 persen.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjelaskan setelah menggabungkan BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri menjadi BSI, pemerintah berencana untuk semakin menumbuhkan perusahaan BRIS dengan menyertakan modal negara melalui saham seri A Dwiwarna.
Menteri BUMN Erick Thohir juga berkeinginan untuk memasukkan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) ke dalam BRIS. Langkah itu dilakukan untuk memperkuat posisi sekaligus memperbesar kapasitas pasar dari BRIS.
"Itulah yang kami harapkan supaya posisi BSI ini semakin besar dan tentunya semakin kuat, dalam arti kapitalisasi pasar dan tentu dorongannya untuk industri perbankan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/2/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel