Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) yang kini menjabat Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), Tee Teddy Setiawan kembali mengurangi kepemilikan sahamnya di emiten teknologi finansial besutannya.
Berdasarkan keterbukaan informasi emiten teknologi finansial bidang pembayaran digital (payment gateway) dan solusi digitalisasi UMKM terbaru, Teddy melakukan aksi penjualan saham CASH sebanyak 8 juta lembar saham senilai Rp250 per saham.
Alhasil, persentase kepemilikan saham Teddy di CASH saat ini 9,7 persen dengan 138.567.242 saham dari sebelumnya 10,2 persen dengan 146.567.242 saham. Transaksi terbaru Teddy ini pun tercatat mencapai Rp2 miliar.
Adapun, laporan keterbukaan CASH yang tercatat berlangsung pada 23 Februari 2021 ini ditandatangani langsung oleh Presiden Direktur CASH Suwandi.
Sebelumnya, Teddy setidaknya telah melakukan transaksi penjualan saham beberapa kali. Pertama, sebanyak 10 juta saham di level harga Rp200 pada 6 Agustus 2021.
Selanjutnya, pada 3, 6, dan 21 September 2021, berturut-turut di level Rp200, Rp190, dan Rp160, yang ketika diakumulasi mencapai 11 juta lembar saham senilai Rp1,96 miliar. Terakhir, pada 22 Desember 2021 dan 4 Januari 2022 di level Rp288 dan Rp252 yang totalnya 10 juta lembar saham.
Adapun, terkini, saham CASH parkir di zona hijau pada akhir sesi perdagangan Jumat (25/2/2022), naik 5,04 persen ke level Rp292, secara harian maupun sejak awal tahun. Namun, tercatat masih terkoreksi 13,6 persen dalam setahun terakhir.
Terkini, CASH baru saja mendapatkan restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (21/2/2022) soal rencana penambahan modal lewat rights issue sebanyak-banyaknya 450 juta lembar saham.
Dana hasil rights issue rencananya akan dipergunakan untuk modal kerja perseroan dalam pengembangan bisnis dan akuisisi merchant dalam rangka untuk menunjang kegiatan usaha.
Suwandi menjelaskan bahwa CASH ingin memperkuat struktur permodalan dalam rangka mewujudkan rencana jangka panjang yang telah ditetapkan untuk mengembangkan kegiatan usaha dan mendongkrak kinerja.
"Terutama meningkatkan daya saing dalam industri yang relevan dan pertumbuhan anorganik perseroan dalam rangka mengembangkan ekosistem pembayaran digital nasional, salah satunya melalui merger dan akuisisi atau M&A," ujar Suwandi dalam keterangannya, dikutip Minggu (27/2/2022).
Kepada Bisnis.com, Suwandi sempat mengungkap bahwa pihaknya setidaknya berhasil merealisasikan 81 persen target akuisisi 5.000 merchant baru di sepanjang 2021, kemudian membidik target dua kali lipatnya buat sepanjang periode 2022.
Sebagai informasi, platform yang dikenal para pelaku usaha lewat sistem kasir digital alias mobile point of sale (mPOS) besutannya ini telah memiliki total merchant CASH di kisaran lebih dari 13.000 entitas pelaku usaha.
Contoh akuisisi merchant terbaru CASH yang paling signifikan di awal 2022 ini, salah satunya memfasilitasi transaksi digital seluruh outlet pusat ritel pelat merah PT Sarinah (Sarinah).
"Kami optimis di 2022 ini Cashlez dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi dibandingkan 2021. Dari sisi merchant, kami menargetkan penambahan merchant pada tahun ini tumbuh lebih dari 10 kali lipat dari target tahun lalu," jelas Suwandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel