Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia akan melaksanakan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2 triliun.
Pada tahap pertama, UOB akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2022 dengan jumlah pokok sebesar Rp100 miliar.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan pada Selasa (1/3/2022), obligasi tersebut memiliki jangka waktu 7 tahun terhitung sejak tanggal emisi dengan tingkat bunga sebesar 8,00 persen per tahun.
Lebih lanjut, obligasi subordinasi ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi subordinasi. Bunga obligasi subordinasi dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi subordinasi, terhitung sejak tanggal emisi.
“Satuan Pemindahbukuan sebesar Rp1 atau kelipatannya. Jumlah minimum pemesanan Obligasi Subordinasi adalah Rp5 juta dan atau kelipatannya,” tulis manajemen Bank UOB Indonesia, Selasa (1/3/2022).
Adapun, pembayaran bunga obligasi subordinasi pertama akan dilakukan pada 8 Juni 2022. Sementara itu, pembayaran bunga obligasi subordinasi terakhir akan dibayarkan bersamaan dengan pelunasan Pokok Obligasi Subordinasi pada tanggal jatuh tempo, yaitu pada 8 Maret 2029.
Selain itu, manajemen menjelaskan pelunasan Obligasi Subordinasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.
Dalam rangka penerbitan obligasi subordinasi, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA(idn)’ untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I sejumlah maksimum Rp100 miliar dengan jangka waktu maksimum 7 tahun.
Adapun, Bank UOB Indonesia sudah mendapatkan tanggal efektif pada 25 Februari 2022. Masa penawaran umum dijadwalkan pada 2 sampai dengan 4 Maret 2022, terhitung mulai besok.
Selanjutnya, tanggal penjatahan dijadwalkan pada 7 Maret 2022. Esoknya, yakni 8 Maret 2022 menjadi tanggal pengembalian uang pemesanan sekaligus distribusi saham secara elektronik. Lalu, pada 9 Maret 2022 menjadi tanggal pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel