Bisnis.com, JAKARTA – Instrumen reksa dana pada terakhir Februari 2022 mencatatkan kinerja beragam seiring dengan sentimen dari operasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Selasa (1/3/2022), pada periode 18 Februari 2022 hingga 25 Februari 2022, kinerja instrumen reksa dana bergerak dalam rentang minus 0,37 persen hingga 0,05 persen.
“Kinerja reksa dana bergerak bervariasi pekan lalu di mana terlihat fluktuasi yang cukup tajam terjadi pada kelas aset berisiko,” tulis Infovesta dalam laporannya, Selasa (1/3/2022).
Infovesta menjelaskan fluktuasi cukup tajam tersebut berkaitan dengan operasi militer yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina sehingga memicu pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi volatil dalam sepekan.
IHSG pun selama perdagangan pekan lalu terpantau melemah 0,07 persen. Oleh karenanya kinerja reksa dana saham mencatatkan kinerja terburuk dengan turun 0,37 persen pada minggu lalu. Kemudian reksa dana campuran juga mengalami penurunan 0,17 persen.
Sementara itu, terjadi peningkatan kinerja terbatas untuk reksa dana pasar uang yaitu sebesar 0,05 persen dan reksa dana pendapatan dengan naik 0,04 persen pada pekan terakhir Februari 2022.
Adapun, selama pekan lalu, indeks acuan obligasi membukukan kinerja positif. Tercatat, indeks acuan obligasi pemerintah (IGBI) dan obligasi korporasi (ICBI) sama-sama mengalami pertumbuhan sebesar 0,17 persen.
Di sisi lain, secara year to date (ytd) atau sepanjang tahun hingga Jumat (25/2/2022), kinerja reksa dana campuran tercatat masih pimpin pertumbuhan kinerja dengan kenaikan 1,24 persen ytd. Lalu disusul oleh kinerja reksa dana saham dengan kenaikan 0,91 persen ytd.
Sementara itu, reksa dana pasar uang mencetak pertumbuhan 0,40 persen ytd dan reksa dana pendapatan tetap naik sebesar 0,26 persen ytd.
Beralih ke instrumen reksa dana syariah dalam sepekan, satu-satunya instrumen yang mencatatkan kinerja negatif adalah reksa dana saham syariah yaitu turun 0,79 persen pada pekan lalu.
Kemudian untuk instrumen lainnya mencatatkan kinerja positif dengan reksa dana campuran syariah yang naik 0,09 persen, dan reksa dana pendapatan tetap syariah yang naik 0,08 persen dan reksa dana pasar uang syariah naik sebesar 0,05 persen.
Infovesta juga melaporkan bahwa aliran dana investor asing masih terus masuk ke Indonesia, dengan Rp4,25 triliun di pasar saham dan Rp4,92 triliun di pasar surat utang dalam sepekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel