Perluas Penyaluran Pinjaman, Pintek Berburu Mitra Bidang Pendidikan

Bisnis.com,03 Mar 2022, 13:35 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending bidang pendidikan PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek) mengandalkan strategi embedded financing dan memperluas mitra ekosistem bidang pendidikan.

Tommy Yuwono, Co-Founder dan Direktur Utama Pintek mengungkap untuk menjaring sebanyak mungkin peminjam (borrower) UKM terkait pendidikan di tahun ini, pihaknya telah menjalin kemitraan dengan principal, distributor, dan semua operator Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah).

Bahkan, Pintek juga menggandeng platform digital seperti platform manajemen sekolah TataSkola dalam rangka memberikan akses pendanaan modal kerja ke entitas sekolah/yayasan.

"Target kami di tahun ini memperbesar impact dari layanan kami dengan memperbanyak jumlah customer dan mitra dari tahun sebelumnya. Yang kita tahu, di dalam sektor ini terdapat lebih dari puluhan ribu UKM pendidikan, sehingga potensi pasar masih begitu besar," ujarnya dalam diskusi virtual bersama media, Rabu (2/3/2022).

Kerja sama langsung dalam supply chain untuk menanamkan akses pendanaan di titik-titik penyaluran ke pelaku usaha/UKM pendidikan merupakan langkah konkret bagi Pintek untuk dapat bersinergi dengan seluruh ekosistem pendidikan.

Mulai dari sumber utama penyedia produk dan jasa pendidikan, pelaku usaha/UKM pendidikan hingga pengguna akhir, yaitu sekolah, guru, dan siswa yang menerima manfaat positif.

Hingga saat ini, Pintek dan afiliasinya telah mendukung lebih dari 2.750 institusi pendidikan dan 100 pelaku usaha/UKM pendidikan untuk menjangkau lebih dari 650.000 siswa yang tersebar di 29 dari 34 provinsi di Indonesia serta menyediakan konten edukasi keuangan kepada masyarakat dengan 1.350.000 pengunjung unik setiap bulan.

"Pintek akan selalu terbuka untuk merangkul seluruh institusi pendidikan di Indonesia. Ini sejalan dengan misi dari Pintek untuk melayani sektor pendidikan," tambahnya.

Adapun, sejak berdiri sampai saat ini, Pintek telah merealisasikan penyaluran pinjaman mencapai Rp197,55 miliar kepada 3.024 borrower UMKM di bidang pendidikan, dengan Rp100,38 miliar di antaranya merupakan buah kinerja sepanjang 2021. Outstanding tersisa mencapai Rp69,11 miliar dari 350 borrower aktif.

Tommy mengungkap bahwa tahun lalu penyaluran Pintek ke luar Jawa mampu mencapai 25 persen dari total penyaluran. Oleh karena itu, strategi embedded financing dan memperluas mitra diharapkan turut memperbesar penyaluran ke luar Jawa dengan porsi minimal masih di 25 persen dari total penyaluran pinjaman di tahun ini.

Adapun, langkah ini diambil juga demi menanggapi sistem pembelajaran jarak jauh di entitas pendidikan, yang telah diberlakukan selama 2 tahun pandemi Covid-19 berlangsung. Di mana, resiko terjadinya learning loss tidak dapat terhindarkan.

"Untuk mengatasi learning loss, Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka Belajar mulai tahun ajaran 2022/2023. Hal ini membuat implementasi teknologi dalam pendidikan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga sekolah sangat membutuhkan perangkat teknologi dalam menjalankan kurikulum ini," jelasnya.

Oleh karenanya, peran pelaku usaha/UKM pendidikan menjadi krusial dalam memenuhi kebutuhan sekolah agar Kurikulum Merdeka Belajar dapat berjalan dengan maksimal. Pintek akan berkomitmen menyediakan layanan bagi pelaku usaha/UKM pendidikan untuk memiliki kesiapan modal untuk pengadaan produk pendidikan.

Dengan begitu, sekolah dapat mempersiapkan serta meningkatkan sarana prasarana untuk penerapan kurikulum Merdeka Belajar dengan tepat waktu, sehingga mengurangi learning loss yang terjadi.

"Kebutuhan ini sangat besar, hingga miliaran rupiah, terutama bagi usaha yang memiliki banyak pelanggan sekolah. Pintek sudah siap dana, sehingga UKM tidak perlu khawatir lagi, dan sekolah pun dapat merasa aman karena barang pasti sampai," jelasnya.

Sekadar informasi, Pintek tercatat sebagai tekfin P2P lending yang berada di putaran pendanaan Seri A, senilai US$7 juta atau sekitar Rp100 miliar. Total investasi yang telah dikumpulkan Pintek yang saat ini nilainya telah lebih dari US$35 juta.

Dana segar tersebut datang melalui perusahaan induknya, Socap Holding Pte Ltd. Investor baru lain yang masuk pada putaran ini, antara lain Kaizenvest, Heritas Capital, Blue7 dan Earlsfield Capital. Sedangkan untuk investor eksisting yang ikut terlibat, yaitu Finch Capital, Global Founder Capital (GFC), Accion Venture Lab, Strive and Fox Ventures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini