Giliran Bank Dunia Putuskan Hubungan dengan Rusia dan Belarusia

Bisnis.com,03 Mar 2022, 15:24 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Seorang anak perempuan membawa papan bergambar saat unjuk rasa dekat Museum Seni Modern dan Kedutaan Rusia, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar atas Ukraina, di Ljublana, Slovenia, Jumat (25/2/2022)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Grup Bank Dunia telah menghentikan semua programnya di Rusia dan Belarusia di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

"Grup Bank Dunia belum menyetujui pinjaman atau investasi baru di Rusia sejak 2014. Juga, tidak ada pinjaman baru yang disetujui ke Belarusia sejak pertengahan 2020," kata Bank Dunia dalam rilisnya, dikutip Kamis (3/3/2022).

Lembaga keuangan itu sebelumnya telah bermitra dengan Rusia untuk membantu negara tersebut dalam meningkatkan ekonominya dan memperluas perannya di kancah internasional.

Tindakan penghentian program ini tentu menambah daftar organisasi global yang memutuskan hubungan dengan Rusia akibat tindakan Rusia yang terus menyerang Ukraina.

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (1/3/2022), Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva dan Presiden Grup Bank Dunia David Malpass menyampaikan bahwa pihaknya sangat terkejut dan sedih dengan korban jiwa dan ekonomi yang hancur akibat operasi militer di Ukraina.

"Kami berdiri bersama rakyat Ukraina melalui perkembangan yang mengerikan ini," kata mereka.

Kedua lembaga tersebut saling bekerjasama untuk mendukung Ukraina dalam hal pembiayaan dan kebijakan. Di IMF, mereka menanggapi permintaan Ukraina untuk pembiayaan darurat melalui Rapid Financing Instrument, yang dapat dipertimbangkan oleh dewannya paling cepat minggu depan.

Selain itu, IMF terus bekerja dalam program Ukraine's Stand-By Arrangement, dimana dana tambahan sebesar US$2,2 miliar tersedia antara bulan ini dan akhir Juni.

Sementara itu, di Grup Bank Dunia  sedang mempersiapkan pencairan US$350 juta ke Ukraina, yang akan diserahkan ke dewannya minggu ini, serta diikuti oleh pencairan US$200 juta untuk kesehatan dan pendidikan.

"Tindakan internasional yang terkoordinasi akan sangat penting untuk mengurangi risiko dan menavigasi periode berbahaya di masa depan. Krisis ini memengaruhi kehidupan dan mata pencaharian orang-orang di seluruh dunia, dan kami menawarkan dukungan penuh kami kepada mereka," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini