Perang Rusia vs Ukraina, Muhammadiyah Desak PBB Lakukan Langkah Ini

Bisnis.com,04 Mar 2022, 08:25 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendesak Rusia dan Ukraina untuk segera melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang yang dapat menimbulkan kerusakan dan korban.

"Mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan," tulis PP Muhammadiyah dalam pernyataan resmi, Kamis (3/3/2022).

PP Muhammadiyah juga menyampaikan keprihatinannya dengan peperangan Rusia dan Ukraina. Muhammadiyah menyatakan bahwa peperangan bukanlah jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.

"Peperangan tidak hanya menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan korban jiwa baik yang meninggal dunia maupun luka-luka. Sebagian korban adalah masyarakat sipil," ujar PP Muhammadiyah.

Untuk membantu mengakhiri konflik dan peperangan antara Rusia dan Ukraina, PP Muhammadiyah mendesak PBB, khususnya Dewan Keamanan untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri peperangan karena akan menimbulkan masalah yang kompleks baik ekonomi, politik,
kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya.

PP Muhammadiyah juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran diakhiri. Akan tetapi Pemerintah Indonesia hendaknya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina dan berbagai dampak yang ditimbulkannya.

Selain itu, masyarakat, khususnya umat Islam diimbau agar tidak terpengaruh oleh provokasi dan propaganda kedua belah pihak yang berusaha mencari dukungan politik internasional. Peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama.

"Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknya tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas
sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya."

PP Muhammadiyah menegaskan di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, semestinya dibangun hubungan antar negara dan bangsa yang lebih adil, saling menghormati, dan menjauhkan tindakan hegemoni dalam bentuk apapun karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini memiliki kesetaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini