Rusia Dikabarkan Kuasai PLTN Zaporizhzhia di Ukraina

Bisnis.com,04 Mar 2022, 14:52 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Foto yang diabadikan pada 29 November 2016 ini menunjukkan penutup pelindung baru pada reaktor nuklir Chernobyl No.4 yang hancur di PLTN Chernobyl, yang terletak 110 kilometer di utara Kiev, ibu kota Ukraina./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia disebutkan berhasil mencapai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diyakini sebagai PLTN terbesar di Eropa dan melepaskan sejumlah tembakan ke arahnya.

Dikutip melalui New York Post, PLTN Zaporizhzhia yang terletak di kota Enerhodar, Ukraina disebutkan telah mendapat sejumlah rentetan tembakan dari militer Rusia.

Dikutip melalui akun Twitter @franakviacorka, seorang penasihat senior pemimpin oposisi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya Franak Viacorka mengunggah cuplikan dari tank dan pasukan Presiden Vladimir Putin yang menembaki pembangkit nuklir.

Dia menyebutkan, hal tersebut dilihat sebagai taktik oleh Rusia untuk mematikan listrik di sekitar Ukraina dan merusak sumber daya bagi warga sipil yang dilindungi.

“Pasukan Rusia menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir #Zaporizhzhya, kebakaran besar dimulai. Anda dapat melihat api dan asap. Pembangkit listrik ini adalah salah satu yang terbesar di Eropa, dan kita akan menghadapi bencana,” ujarnya dikutip melalui akun Twitter @franakviacorka, Jumat (4/2/2022).

Dikutip dari Green Peace, PLTN Zaporizhzhia menghasilkan 19 persen listrik Ukraina pada 2020. Adapun, terdapat enam reaktor besar dan enam kolam pendingin dengan ratusan ton bahan bakar nuklir radioaktif tinggi.

Sementara itu, dilansir dari laporan Guardian tiga reaktor yang sebelumnya beroperasi telah ditutup sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini dilakukan untuk menghindari skenario terburuk, di mana ledakan menghancurkan penahanan reaktor dan sistem pendingin, sebab PLTN Zaporizhzhia berpotensi melepaskan radioaktivitas dari inti reaktor.

Jika kolam bahan bakar nuklir terbakar, bekas kebakaran meluap ke atmosfer dan dapat menciptakan bencana yang jauh lebih buruk daripada bencana PLTN Fukushima Daiichi pada 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini