Bisnis.com, JAKARTA - Berinvestasi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan. Kendati demikian, tujuan investasi sendiri bukanlah membuat investor cepat kaya, lantaran investasi harus dijalani dengan tekun, sabar dan komitmen yang kuat.
Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan investasi, ada baiknya untuk mengetahui beberapa kesalahan yang sering dialami para investor pemula. Dengan begitu, Anda bisa lebih waspada dalam berinvestasi.
Lantas apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? Berikut enam kesalahan berinvestasi, melansir Finansialku, Sabtu (5/3/2022).
Tujuan investasi masih belum jelas
Memiliki tujuan yang jelas di awal sangat penting, untuk menghindari kerugian yang mungkin akan terjadi di masa depan. Jangan sampai, Anda berinvestasi karena hanya mengikuti tren sehingga Anda sendiri tidak tahu tujuan apa yang ingin Anda capai dari berinvestasi.
Tidak realistis terhadap risiko
Ketika Anda berinvestasi, Anda perlu mengedepankan logika dan realistis dalam menginvestasikan uang. Untuk itu, pastikan Anda tidak mudah tergiur dengan tingkat keuntungan yang tidak wajar, apalagi bila risiko yang ditawarkan sangat minim. Sebab, semakin besar uang yang Anda tanam, semakin besar pula risiko yang harus Anda tanggung.
Juga, pastikan institusi yang Anda pilih untuk berinvestasi sudah memiliki izin dari salah satu lembaga yang berwenang di Indonesia, seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Kurangnya keberanian
Keberanian menjadi salah satu aspek yang perlu Anda miliki ketika berinvestasi. Keberanian yang dimaksud adalah berani memperbanyak pengetahuan Anda dalam berinvestasi agar Anda lebih jeli dalam melihat berbagai peluang yang ada. Buang rasa tidak percaya diri dan sifat mudah menyerah Anda saat berinvestasi, dan ganti mereka dengan optimisme dan semangat yang tinggi dalam melihat peluang.
Terlalu fokus pada aspek jangka pendek
Para investor pemula seringkali mengejar aspek jangka pendek. Padahal, jika Anda lebih bersabar, berinvestasi dengan jangka panjang sangatlah menguntungkan. Untuk itulah mengapa di awal disebutkan bahwa berinvestasi membutuhkan kesabaran, ketekunan dan komitmen yang kuat.
Menempatkan semua uang yang Anda punya dalam satu instrumen investasi
Hal yang perlu Anda ketahui dalam berinvestasi adalah, jangan menaruh semua uang Anda pada satu tempat investasi. Sebab, jiwa sewaktu-waktu tempat investasi Anda mengalami kegagalan atau bangkrut, maka risiko yang akan Anda tanggung semakin besar.
Sementara, bila Anda melakukan diversifikasi berbagai aset yang Anda miliki, Anda bisa mempertahankan aset dan dana yang telah diversifikasi, apabila salah satu tempat investasi Anda tertimpa masalah.
Tidak fokus pada tujuan awal
Tidak fokus pada tujuan awal merupakan hal lain yang dapat menggagalkan investasi Anda. Untuk itulah, diperlukan kedisiplinan dan komitmen terhadap tujuan yang Anda buat pada awal investasi. Pasalnya, mempertahankan kekayaan justru lebih sulit daripada meraihnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel