Elon Musk Kirim Terminal Satelit Starlink Tambahan untuk Ukraina

Bisnis.com,06 Mar 2022, 12:11 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Elon Musk, pendiri SpaceX dan chief executive officer Tesla Inc., saat tiba di acara penghargaan Axel Springer di Berlin, Jerman, belum lama ini/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Elon Musk berjanji kepada negara itu untuk mengirimkan kembali sejumlah terminal satelit Starlink. Terminal ini akan membantu menjaga komunikasi internet tetap berfungsi saat negara itu memerangi invasi Rusia.

Dalam sebuah posting Twitter pada hari Sabtu (5/3/2022), Zelenskiy mengatakan dia berbicara dengan Musk, CEO Tesla Inc. dan SpaceX. Adapun, pengiriman tambahan dari sistem Starlink akan tiba minggu depan untuk kota-kota yang hancur.  

"Saya berterima kasih kepadanya karena mendukung Ukraina dengan kata-kata dan perbuatan," tambahnya. Namun, SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Berbicara dengan @elonmusk. Saya berterima kasih kepadanya karena mendukung Ukraina dengan kata-kata dan perbuatan. Minggu depan kami akan menerima kumpulan sistem Starlink lainnya untuk kota-kota yang hancur. Membahas kemungkinan proyek luar angkasa. Tapi saya akan membicarakan ini setelah perang," tulis Zelenskiy dalam Twitternya ???????? ????????? atau @ZelenskyyUa.

Layanan Starlink diaktifkan di Ukraina bulan lalu, sebuah langkah yang Musk katakan sebagai tanggapan atas permohonan dari wakil perdana menteri untuk membantu negara itu untuk tetap mengakses internet di tengah invasi Rusia.

Mykhailo Fedorov, yang juga menteri transformasi digital Ukraina, mengumumkan kedatangan gelombang pertama terminal Starlink dengan men-tweet foto peralatan tersebut.

SpaceX Musk berencana untuk membawa ribuan satelit Starlink ke orbit, menciptakan konstelasi layanan internet yang akan berfungsi sebagai alternatif berbiaya rendah untuk sistem berbasis darat jarak jauh yang rentan terhadap gangguan. 

Musk itu sebelumnya menyumbangkan 50 terminal satelit untuk memulihkan internet di Tonga, yang jaringan telekomunikasinya sangat terganggu akibat tsunami tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini