Saham Emiten Batu Bara Kompak Naik saat IHSG Terperosok ke Zona Merah

Bisnis.com,07 Mar 2022, 09:13 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka jatuh 0,29 persen atau 20,27 poin ke 6.908,05 pada awal perdagangan Senin (7/3/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 96 saham menguat, 105 saham melemah dan 216 saham diperdagangkan stagnan. Investor asing tercatat membukukan aksi jual bersih Rp106,10 miliar hingga 09.04 WIB.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak dijual asing Rp52 miliar, disusul saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang dilepas asing Rp48,4 miliar.

Di tengah pelemahan IHSG, saham-saham batu bara masih membukukan kenaikan. Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan saham PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) masing-masing menguat 3,45 persen, 3,29 persen dan 4,47 persen.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG usai melalui pekan pendek masih terlihat belum akan mengalami kenaikan secara signifikan.

“Potensi penguatan masih terlihat dengan upaya untuk kembali mencatatkan rekor all time high kembali, kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG juga ditopang oleh capital inflow,” jelasnya dalam riset harian, Senin (7/3/2022).  

Sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd), aksi beli asing tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia secara signifikan. Hal ini tentunya menunjukkan tingkat kepercayaan para investor asing terhadap pasar modal Indonesia. 

Menurut William, sentimen dari pergerakan pasar saham global maupun regional masih turut memberikan dampak bagi pergerakan IHSG. Adapun IHSG hari ini berpotensi bergerak menguat terbatas dalam rentang 6.811-6.996

Pihaknya merekomendasikan saham AALI, BBRI, TLKM, ITMG, BBNI, JSMR, ASII dan AKRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini