Bank Mega (MEGA) Bidik Pertumbuhan Kredit 11,6 Persen, Korporasi jadi Tumpuan

Bisnis.com,07 Mar 2022, 08:11 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang PT Bank Mega Tbk (MEGA) di Jakarta, Selasa (2/7/2019). /Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mega Tbk. (MEGA) percaya bahwa tahun ini mampu menumbuhkan laju penyaluran kredit sebesar 11,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau menjadi sekitar Rp7,1 triliun. Strategi untuk meraih pertumbuhan ini akan bertumpu pada kredit segmen korporasi.
 
Sepanjang tahun lalu, bank milik Chairul Tanjung ini membukukan total penyaluran kredit sebesar Rp61 triliun atau naik 25 persen yoy. Dengan asumsi pertumbuhan 11,6 persen, maka penyaluran kredit pada 2022 ditarget mencapai Rp68 triliun.
 
“Angka Rp7,1 triliun ini merupakan angka pertumbuhan net karena kami banyak melakukan repayment-repayment yang sudah kami antisipasi, sehingga angka tersebut dapat tercapai,” ujar Direktur Kredit Bank Mega, Madi Darmadi Lazuardi, baru-baru ini.
 
Strategi pertumbuhan kredit dari Bank Mega masih akan bertumpu pada segmen korporasi. Di sisi lain, perseroan juga berharap penyaluran kredit ke sektor ritel dan komersil mulai dapat meningkat, setelah tahun lalu mengalami pertumbuhan negatif.
 
Madi menuturkan bahwa dari sektor korporasi dan komersial, ada beberapa pipeline yang diharapkan dapat bertumbuh pada tahun ini. Salah satunya, sektor konstruksi terutama pada proyek-proyek strategis nasional yang dijamin pemerintah.
 
“Proyek-proyek ini tentu membutuhkan pembiayaan di mana bisa dipenuhi secara bilateral ataupun juga sindikasi dengan beberapa pihak lain,” tuturnya.
 
Tahun lalu, Bank Mega tercatat membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp4 triliun atau naik 33 persen yoy. Hal ini membuat emiten bank dengan kode MEGA ini berada di posisi kelima bank dengan raihan laba bersih tertinggi di Indonesia.
 
Perseroan pun cukup optimistis untuk melanjutkan pertumbuhan laba pada 2022. Tahun ini, Bank Mega membidik peningkatan laba bersih tahun berjalan dari Rp4 triliun menjadi Rp4,3 triliun, sementara total aset diproyeksi tumbuh sekitar 6 persen menjadi Rp141 triliun.
 
Sementara itu, Bank Mega menargetkan total dana pihak ketiga (DPK) mampu tumbuh 7 persen sepanjang tahun ini atau dari Rp99 triliun pada 2021 menjadi Rp106 triliun. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini