Mendag Lutfi Akan Tindak Tegas Penimbun Minyak Goreng

Bisnis.com,09 Mar 2022, 03:04 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di sela-sela gelaran World Expo 2020 Dubai./Bisnis-Gajah Kusumo

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi akan menindak tegas oknum distributor yang menahan pasokan minyak goreng.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi geram setelah mengetahui distributor menahan pasokan minyak goreng hasil domestic market obligation (DMO) yang menyebabkan harga komoditas strategis itu tertahan tinggi hingga pekan ini.

Lutfi membeberkan motif menahan pasokan itu dilatarbelakangi spekulasi jika pemerintah bakal mencabut ketentuan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng akibat harga minyak nabati di pasar dunia yang melonjak sejak awal tahun ini.

“Orang sedang berspekulasi bahwa pemerintah akan mencabut HET yang tidak akan saya cabut dan kita punya minyak yang sangat banyak, kita tahu minyaknya sekarang di mana, kalau mereka tidak keluarkan akan kami tidak tegas,” kata Lutfi kepada Bisnis, Selasa (8/3/2022).

Lutfi menegaskan bakal melibatkan aparat penegak hukum untuk mengurai kemacetan distribusi minyak murah hasil DMO minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sejak akhir Januari lalu. Alasannya, harga minyak goreng yang dipasok produsen belakangan ini sudah menggunakan harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp10.300.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), stok minyak goreng murah hasil DMO minyak sawit mentah itu sudah mencapai 500 ribu ton hingga pekan ini. Stok itu, kata Lutfi, dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga dua bulan mendatang atau saat lebaran nanti.

“Mereka itu sekarang sedang mencari untung dalam kesempitan, mereka itu ingin agar saya mencabut HET terus mereka banjiri [minyak goreng] dibeli Rp10.300 lalu jual Rp17.000 hingga Rp18.000, harga dunia lagi tinggi mereka tahan barangnya, saya mau tendang-tendagi Minggu ini,” kata dia.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga minyak goreng curah masih tertahan tinggi di angka Rp16.000 per liter pada Senin (7/3/2022). Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka RP16.600 atau mengalami kenaikan 0,61 persen dari posisi Rp16.500 pada Jumat (4/3/2022).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan menuturkan harga minyak goreng curah masih tertahan tinggi di angka rata-rata nasional Rp17.100 per liter.

Harga itu relatif terpaut lebar dari harga eceran tertinggi atau HET yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk minyak goreng curah sebesar 11.500 per liter.

“Di beberapa pasar masih di angka Rp17.000, Rp18.000 bahkan sampai Rp20.000, tentu ada kendala apakah ada di hulu atau memang ada di distribusi,” kata Reynaldi melalui pesan suara, Senin (7/3/2022).

Hanya saja, kata Reynaldi, intervensi pemerintah lewat sejumlah manuver kebijakan tidak kunjung menekan gejolak harga di pasar sejak awal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini